Imigran dari Afrika tiba pantai Spanyol (Foto: Elpais.com)
Rabat – Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita menolak upaya Uni Eropa untuk menjadikan negaranya sebagai tuan rumah pusat penerimaan migran.
“Maroko menolak dan selalu menolak metode semacam ini untuk mengelola arus migrasi,” tegas Nasser di Rabat, usai bertemu dengan mitranya asal Spanyol Josep Borrell.
Dilansir dari The New Arab, Maroko menilai strategi membuat pusat penampungan migran bukan solusi tepat dan kontra produktif.
Seperti diketahui, hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa pada Jumat (29/6) menyebutkan bahwa Tunisia, Albania, dan Maroko menjadi negara-negara Afrika yang memungkinkan untuk menjadi tuan rumah bagi para migran di luar Eropa.
Sementara Spanyol menjadi tujuan ketiga terbesar bagi para migran di Eropa setelah Italia dan Yunani, yang telah dipersilakan membangun pusat penampungan di negara masing-masing.
Sebelumnya, Organisasi Internasional untuk Migrasi mencatat jumlah migran yang mencoba menyeberangi Laut Tengah dari Afrika Utara ke Spanyol meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu.
12.155 orang telah berhasil tiba di Spanyol sepanjang tahun ini. Sementara 292 lainnya meninggal dalam perjalanan.
TAGS : Migran Uni Eropa Maroko
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/36886/Maroko-Ogah-Jadi-Tempat-Penampungan-Migran/