Jalal Talabani (Foto: AP)
Jakarta – Jalal Talabani, mantan presiden Irak dan politikus Kurdi meninggal dunia di Jerman pada usia 84 tahun. Ia adalah presiden Irak dari tahun 2005 hingga 2014 dan seorang tokoh kunci di wilayah Kurdi di Irak.
“Pemimpin kami meninggal di Jerman,” kata seorang pejabat dari Serikat Patriotik Talabani Kurdistan (PUK) pada Selasa (3/10).
Seorang anggota keluarga mendiang mengatakan, kesehatan Talabani memburuk dan dievakuasi ke Jerman, bersama dengan istri dan kedua anaknya, sebelum referendum berlangsun pada Senin (25/9)
Zana Said, seorang politikus Irak/” style=”text-decoration:none;color:red;”>Kurdi Irak, memberikan penghormatan kepada Talabani sebagai satu-satunya presiden yang kematiannya membuat orang-orang Arab, Kurdi dan semua etnis lainnya menyedihkan.
Kepala negara Irak memainkan peran seremonial dan dipilih oleh anggota parlemen. Talabani adalah salah satu tokoh terpanjang dalam politik Kurdi kontemporer Irak, namun selama 40 tahun terakhir, ia menentang pemerintah berturut-turut di Baghdad.
Di antara orang Kurdi, ia dikenal sebagai mam (paman) Jalal. Kematian Talabani, setelah perjuangan puluhan tahun untuk negara bagian Kurdi, terjadi setelah 92,7 persen warga Kurdi memilihkan memisahkan diri dari Irak dalam referendum 25 September.
Pemungutan suara tersebut ditolak pemerintah pusat Irak yang disebutnyasebagai tindakan ilegal. Imbas keputusan itu pemerintah pusat Irak memutus jalur penerbangan internasional ke wilayah tersebut dan mengancam tindakan lebih lanjut.
TAGS : Kurdi Irak Irak Jalal Talabani
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin