Makna "Bleketepe" Yang Dilakukan Jokowi
Presiden Joko Widodo didampingi Istrinya, saat prosesi bleketepe di rumah kediamannya
Surakarta – Pagi tadi, Selasa (7/11) Presiden Joko Widodo melakukan ritual bleketepe di depan rumah kediamannya di Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo. Jokowi yang didampingi istrinya, Iriana dan para putranya.
Itu menjadi satu rangkaian prosesinya pernikahan putrinya, Kahiyang Ayu dan Bobby. Tak lama dalam acara itu, hanya 10 menit pemasangan bleketepe dan terlihat Presiden dan keluarganya mengenakan busana jawa seragam berwarna oranye.
Tidak ada keterangan apapun dari keluarga Jokowi usai pemasangan bleketepe. Mereka langsung memasuki rumah kediamannya.
Apa itu Bleketepe? Merupakan tradisi anyaman daun kelapa untuk dijadikan atap atau peneduh resepsi manton. Cara ini ajaran Ki Ageng Tarub sebagai salah satu leluhur raja-raja Mataram.
Saat itu, Tarub mempunyai hajat menikahkan anaknya Dewi Nawangsih dengan Raden Bondan Kejawan. Ki Ageng membuat peneduh dari anyaman daun kelapa dan dipasangkan di rumahnya yang kecil karena tidak memuat semua tamu.
Sehingga dengan ritual itu, tamu yang diluar rumah diteduhi dengan payon daun kelapa itu. Ruang yang dipergunakan untuk para tamu Agung menjadi luas dan menampung seluruh tamu. Kemudian payon dari daun kelapa itu disebut ’tarub’, berasal dari nama orang uang pertama membuatnya.
Caranya, orang tua calon pengantin wanita naik ke atas tangga dan Ibu menyampaikan bleketepe dan bambu. Setelah terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan tuwuhan di depan pintu masuk rumah
Tatacara ini menjadi perlambang gotong royong kedua orang tua yang menjadi pengayom keluarga Tuwuhan mengandung arti suatu harapan kepada anak uang dijodohkan dapat memperoleh keturunan, untuk melangsungkan sejarah keluarga .
TAGS : Presiden Joko Widodo Kahiyang Ayu
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/24381/Makna-Bleketepe-Yang-Dilakukan-Jokowi/