Take a fresh look at your lifestyle.

"Makin Banyak Masalah, Makin Saya Ingin Jadi Wapres"

0
"Makin Banyak Masalah, Makin Saya Ingin Jadi Wapres"

Presiden Jokowi bersama Ketum PKB Muhaimin Iskandar

Kudus – Abdul Muhaimin Iskandar terus menggelorakan ambisinya menjadi wakil presiden terpilih pada 2019 mendatang.

Cak Imin sapaan Muhaimin beralasan, beragam persoalan yang masih mengakar di Indonesia membuat dirinya terpanggil untuk mengisi posisi tersebut.



“Makin banyak masalah, makin saya ingin jadi wapres,” kata Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut saat acara `Konsolidasi PKB` di Kudus, Jawa Tengah, pada Jumat (1/6) malam.

Di antara masalah yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah saat ini, menurut Cak Imin ialah serbuan produk Tiongkok (China, Red). Produk-produk China yang masuk deras ke Indonesia, dinilai melemahkan usaha masyarakat lokal.

“Tidak ada satu pun barang di republik ini tidak dari Tiongkok. Bikin tepuk jidat juga, bagaimana ini?” ujar Cak Imin.

Cak Imin juga menyoroti Revolusi Mental yang menjadi jargon utama Presiden Joko Widodo. Wakil Ketua MPR RI tersebut menilai implementasi Revolusi Mental selama ini belum berjalan baik.

“Visi pemerintahan ini sudah bagus, Nawacita, Trisakti dan Revolusi Mental. Nah, Revolusi Mental ini tidak pernah dengar. Siapa lagi yang bisa menggarap kecuali keluarga Nahdlatul Ulama,” ucap politisi berjuluk Panglima Santri itu.

Demi maju sebagai seorang cawapres, Cak Imin menyampaikan sudah mengantongi dukungan dari para kiai dan ulama. Bahkan, dia menyebut pencalonannya merupakan amanah yang diberikan oleh kiai dan ulama NU.

BACA JUGA  Ledakan Bom dan Serangan Senjata Terjadi di Crimea

“Ini perintah kiai dan ulama, maka saya ambisi membereskan Indonesia pada 2019-2024 nanti,” tegasnya.

TAGS : PKB Muhaimin Iskandar Cak Imin Pemilu 2019

This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin

Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/35520/Makin-Banyak-Masalah-Makin-Saya-Ingin-Jadi-Wapres/

Leave A Reply

Your email address will not be published.