Mesin pesawat nahas Lior Air yang berhasil diangkat dari dasar laut perairan Karawang, Jawa Barat.
Jakarta – Pesawat nahas milik maskapai Lion Air PK-LQP yang menewaskan 189 penumpang dan krunya itu, diduga meledak saat menyentuh perairan Pantai Pakis, Karawang, Jawa Barat. Jadi bukan meledak di udara.
Itu diyakini Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono, karena mesin pesawat juga disebut sempat menyala di dalam air. Itu diperkuat setelah melihat serpihan-serpihan pesawat yang tersebar di radius tidak lebih dari 500 meter.
“Kita wawancara tugboat karena mereka lihat ada sesuatu yang masuk ke dalam air, setelah itu tugboat lepas tongkang. Kemudian ada serpihan-serpihan pada radius tidak lebih dari 500 meter. Ini menandakan pesawat alami pecah ketika bersentuhan dengan air, impact dengan air,” ujar Soerjanto.
Hal itu disampaikan saat menjelaskan proses evakuasi di hadapan ratusan keluarga korban, di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11).
Soerjanto memaparkan, mesin pesawat sempat menyala di dalam air dengan posisi pesawat masih dalam keadaan utuh setelah beberapa saat jatuh ke dalam perairan.
“Mesin ini menyentuh air dalam keadaan hidup ditandai dengan hilangnya turbin dan kompresor impact, dalam air mesin hidup dengan kecepatan tinggi,” kata Soerjanto.
Saat ini semua tim dari Basarnas masih terus melakukan pencarian korban lainnya yang belum teridentifikasi. Operasi pencarian dan evakuasi diperpanjang selama tiga hari. Jumlah kekuatan personel menjadi 1.324 dari hari sebelumnya 1.396 personel.
TAGS : Boeing 737 Lion Air JT610 Kotak Hitam Black Box Pesawat
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/43373/Lion-Air-JT610-Diyakini–Meledak-Saat-Sentuh–Perairan/