Ilustrasi Lebah (foto: upi.com)
Paris – Lima pestisida neonikotinoid resmi dilarang di Prancis pada Sabtu (1/9) besok. Kebijakan ini merupakan bagian dari kampanye melawan bahan kimia, yang selama ini mengancam kehidupan lebah penyerbuk tanaman.
Kendati langkah tersebut dipuji oleh peternak lebah dan aktivis lingkungan, namun para petani sereal dan bula bit sebaliknya. Mereka mengklaim tidak ada alternatif lain yang efektif untuk menjaga tanaman dari serangan serangga.
Dilansir dari AFP, Prancis menjadi negara pertama yang melarang, ketika di saat bersamaan lima pestisida jenis neonicotinoid itu diizinkan di Eropa. Kelima pestisida tersebut antara lain clothianidin, imidacloprid, thiamethoxam, thiacloprid dan acetamiprid.
Diketahui, pasca diperkenalkan pada pertengahan 1990-an, neonicotinoid yang disintesis oleh laboratorium didasarkan pada struktur kimia nikotin, berfungsi menyerang sistem saraf pusat serangga.
Pestisida tersebut paling banyak digunakan untuk mengobati tanaman berbunga, termasuk pohon buah, bit, gandum, canola, dan kebun anggur.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, lebah mulai mati karena gangguan koloni, dan terancam mengalami kepunahan global menurut PBB.
Penelitian ilmiah pun sejak itu menunjukkan bahwa neonicotinoid membahayakan reproduksi, dan pencarian makan dengan mengurangi kualitas sperma dan mengacak fungsi memori dan navigasi serangga.
Sementara beberapa penelitian lainnya mengungkapkan, neonicotinoid memiliki daya tarik yang membuat kecanduan bagi lebah, yang menghindari makanan sehat untuk perawatan yang mengandung pestisida dalam tes laboratorium.
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/40168/Lima-Pestisida-Neonikotinoid-Resmi-Dilarang-di-Prancis/