Asap keluar dari gunung Berapi Alaska
Alaska – Gunung berapi Bogoslof memuntahkan awan abu 30.000 di atas tanah di atas Kepulauan Aleutians pada Sabtu (8/7) waktu setempat. Letusan pertama dimulai pukul 10.15 pagi waktu setempat dan berlangsung sekitar sembilan menit. Hal itu diikuti oleh pulsa yang lebih pendek lima menit kemudian.
Ledakan tersebut mendorong Observatorium gunung Alaska memberi peringatan penerbangan. Pasalnya gunung berapi tersebut berada di bawah jalur penerbangan pesawat yang terbang dari Asia ke Amerika Utara, awan abu-nya bisa mempengaruhi pesawat yang lewat.
“Abu dan pesawat terbang tidak bercampur, karena abu vulkanik bersifat abrasif, meleleh pada suhu mesin jet, dan dapat menyebabkan kerusakan pada mesin,” ungkap Observatorium tersebut sebagaimana dilansir pada UPI.
Observatorium tersebut merupakan program kooperatif Survei Geologi A.S., University of Alaska Fairbanks Geophysical Institute dan Alaska Division of Geological and Geophysical Survey.
Pada Minggu (9/7), observatorium menurunkan tingkat peringatan dari merah (tertinggi) ke “oranye” karena tidak ada emisi abu lebih lanjut yang terjadi dan aktivitas seismik tetap rendah.
“Letusan produksi abu tambahan dapat terjadi kapan saja, bagaimanapun, tanpa prekursor yang dapat dideteksi,” kata observatorium.
Rangkaian letusan saat ini dimulai pada Desember 2016 lalu. Pada Mei 2017, letusan gunung berapi tersebut mendorong peringatan penerbangan sementara yang serupa namun kemudian diturunkan menjadi “oranye” dari “merah”.
Hal seruoa juga terjadi pada 2010 silam, letusan gunung berapi Eyjafjallajokull di Islandia menyebabkan pembatalan penerbangan di seluruh Eropa selama enam hari.
TAGS : Gunung Berapi Alaska Internasional
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/18597/Ledakan-Gunung-Berapi-di-Alaska-Bahayakan-Pesawat-Terbang/