Take a fresh look at your lifestyle.

Korut Siap Menderita Berabad-abad Demi Nuklirnya

0
Korut Siap Menderita Berabad-abad Demi Nuklirnya

Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un (Foto: Reuters)

Moskow – Pemerintah Korea Utara mengatakan tidak takut dengan sanksi. Ia berjanji tidak akan meninggalkan program nuklirnya. Demikian disampaikan seorang anggota parlemen senior Rusia, yang saat ini sedang melakukan kunjungan ke Pyongyang.

“Mereka tidak takut dengan sanksi sama sekali, mereka tidak akan meninggalkan program nuklir mereka. Seperti yang dikatakan oleh kepala parlemen, mereka siap hidup di bawah sanksi  selama satu abad,” kata seorang wakil ketua Komite Urusan Internasional Duma Negara Bagian Alexei Chepa, yang merupakan anggota delegasi parlemen Rusia ke Korea Utara.

Menurut anggota parlemen Rusia, Korea Utara belum siap melakukan negosiasi denuklirisasi Semenanjung Korea karena kebijakan Barat.

“Mereka sangat menyadari segala sesuatu yang membuat jelas bahwa setiap pedang yang berderak, ancaman apapun tidak akan menghasilkan apapun,” tegasnya.

Korea Utara kata Chepa dapat membatalkan uji coba rudal terbarunya, jika Amerika Serikat dan Korea Selatan  terus melakukan provokasi.

“Ada 75 hari jeda. Seandainya Amerika Serikat dan Korea Selatan melakukan setidaknya satu langkah menuju negosiasi, peluncuran ini mungkin tidak akan terjadi, namun Amerika Serikat belum melakukan apapun,” kata anggota parlemen tersebut kepada TASS.

“Saad di mana Korea Utara diam, Amerika Serikat sebaliknya, mencambuk ketegangan. Beberapa kapal penjelajah hadir di Laut Jepang yang dianggap sebagai kelanjutan dari ancaman dari Amerika Serikat,” tambahnya. 

Chepa mengatkan anggota parlemen Rusia dengan jelas mengecam tes rudal tersebut. “Sikap kami yang mengutuk peluncuran ini telah digariskan sejak awal, kami berbicara tentang perlunya negosiasi dan pembekuan ganda, denuklirisasi bertahap Semenanjung Korea, perlucutan senjata dan mengakhiri semua latihan,” katanya.

BACA JUGA  Bank Jatim Dibobol, Tersangkanya Kepala Cabang

Dalam pandangannya, Chepa  mengatakan untuk membawa Pyongyang ke meja perundingan dalam keadaan seperti ini perlu untuk mengakhiri kebijakan intimidasi, kebijakan provokasi oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Sebuah delegasi anggota parlemen Rusia yang dipimpin oleh koordinatornya Kazbek Taisayev melakukan kunjungan ke Pyongyang atas undangan parlemen Korea Utara dari 27 November hingga 1 Desember.

TAGS : Korea Utara Rusia Amerika Serikat

This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin

Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/25635/Korut-Siap-Menderita-Berabad-abad-Demi–Nuklirnya/

Leave A Reply

Your email address will not be published.