Gedung Reichstag pemerintah Jerman di Berlin (Foto: AFP)
Berlin – Tercatat sebanyak 33 Muslim terluka, salah satunya terhadap wanita Muslim yang mengenakan jilbab dan serangan terhadap masjid dan institusi Muslim lainnya, ungkap Kementerian Dalam Negeri ketika menjawab pertanyaan parlemen.
Kementerian itu mencatat ada setidaknya 60 serangan pada tahun lalu yang menyasar masjid dan institusi lainnya milik komunitas Muslim. Umumnya pelaku merupakan ekstremis sayap kanan, sebut kementerian.
Januari lalu, polisi mulai memasukkan kejahatan Islamofobik ke dalam kategori khusus, setelah komunitas Muslim di Jerman meminta agar angka kejahatan kebencian anti-Muslim yang terus membesar dapat diatasi dengan sungguh-sungguh.
Jerman, negara dengan 81,8 juta jiwa, memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis.
Di antara 4,7 juta warga Muslim di negara tersebut, tiga juta orang di antaranya keturunan Turki. Umumnya mereka merupakan generasi kedua atau ketiga dari keluarga Turki yang bermigrasi ke Jerman pada 1960-an dan sudah menyatu dengan baik dengan penduduk sekitar.
Perekonomian terbesar Uni Eropa tersebut melihat membesarnya tingkat Islamofobia dan kebencian terhadap kaum migran dalam beberapa tahun terakhir yang dipicu oleh propaganda dari partai sayap kanan dan populis, yang telah mengeksploutasi ketakutan terhadap krisis pengungsi dan terorisme. (AA)
TAGS : Anti Muslim Jerman Eropa Barat Islam
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/29991/Kebencian-Anti-Muslim-Meningkat-di-Jerman/