Kampanye Anti Narkoba, Trump-Duterte Tekankan Nilai HAM
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat makan malam untuk memperingati ulang tahun ASEAN ke-50 di Manila, Filipina, 12 November 2017 ( Reuters/ Jonathan Ernst)
Manila – Setelah pertemuan resmi pertama mereka, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengeluarkan sebuah pernyataan bersama yang menekankan nilai hak asasi manusia (HAM)
“Kedua pihak menggarisbawahi bahwa hak asasi manusia dan martabat kehidupan manusia sangat penting,” demikian bagian dari pernyataan bersama dari Amerika Serikat dan Filipina.
Selain itu, kedua pemimpin sepakat akan terus mengarusutamakan HAM dalam program nasional mereka untuk mempromosikan kesejahteraan semua sektor, termasuk kelompok yang paling rentan.
Pernyataan tersebut muncul di tengah kritik terhadap Duterte atas dugaan pembunuhan ribuan pengedar narkoba dan pengguna narkoba di luar hukum sejak menjabat pada Juni 2016.
Menurut Arab News, Rabu (15/11) pernyataan gabungan Amerika Serikat–Filipina meyatakan, “kedua belah pihak membahas kampanye yang sedang berlangsung di Filipina melawan kriminalitas termasuk obat-obatan terlarang.
“Kedua belah pihak mengakui bahwa penggunaan narkoba ilegal adalah masalah yang menimpa kedua negara. Kedua negara berkomitmen untuk berbagi praktik terbaik di bidang pencegahan; penegakan hukum, termasuk pengembangan kapasitas dan transparansi dalam penyelidikan; dan rehabilitasi.”
Dalam konferensi pers pada Senin (13/11), juru bicara Duterte, pengacara Harry Roque, mengatakan bahwa isu pelanggaran HAM di negara tersebut tidak dibahas dalam pertemuan bilateral Trump-Duterte. “Namun, meskipun, Duterte menjelaskan kebijakan obat biusnya kepada Trump, Trump tampaknya menghargai upayanya itu,” jelasnya
Dalam perkembangan terpisah, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Filipina memuji pemerintah Filipina, terutama mereka yang memiliki Kelompok Tugas Intermediasi Narkoba Ninoque Aquino Internasional Inter Agency (NAIA IADITG), Biro Bea Cukai Filipina, dan Badan Pengawas Obat-obatan Filipina (PDEA) perebutan satu kilogram kokain.
Menurut kedutaan tersebut, pada 12 November, Investigasi Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (HSI) di Manila berbagi informasi tentang seorang pelancong berisiko tinggi melalui penerbangan internasional yang masuk dengan Biro Pabean Filipina dan PDEA di Bandara Internasional Ninoy Aquino. Informasi ini mengakibatkan penangkapan seorang warga Kolombia karena memiliki obat-obatan terlarang.
“Operasi ini berhasil berkat koordinasi yang erat antara HSI, Bureau of Customs, PDEA, dan NAIA IADITG,” kata kedutaan AS.
Dalam wawancara dengan Biro Kepabeanan, tersangka mengaku menelan kokain untuk menyelundupkannya ke negara tersebut. Pihak berwenang mengembalikan 79 pelet berbahan kondom dari tersangka.
TAGS : Filipina Amerika Serikat HAM Narkoba
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/24785/Kampanye-Anti-Narkoba-Trump-Duterte-Tekankan-Nilai-HAM/