Presiden Jokowi
Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meminta kepada masyarakat untuk menyambut tahun politik dengan bergembira yang dipenuhi ide dan gagasan meski berbeda pilihan.
“Rakyat harus merayakan kontestasi ini dengan kegembiraan yang diwarnai oleh narasi yang sejuk dan gagasan untuk kemajuan. Rakyat merayakan perbedaan pilihan dengan penuh kedewasaan dan kematangan,” tulis Jokowi dalam akun instagramnya, Selasa (16/10).
Menurut orang nomor satu di Indonesia itu rivalitas di tahun politik ini harus dibangun di atas fondasi yang tidak saling menjatuhkan, apalagi sampai berakhir ricuh dan saling menyerang satu sama lain.
“Kontestasi politik tidak boleh menimbulkan kegaduhan dan permusuhan, kebencian, kedengkian, tidak saling mencela atau memfitnah,” tambahnya.
Mantan Gubernur Jakarta itu mencontohkan dua tokoh nasional, Johannes Leimana dan Mohammad Natsir yang menggambarkan bagaimana seyogyanya kontestasi dalam sebuah negara demokrasi.
“Mari meneladani Johannes Leimena dan Mohammad Natsir, dua tokoh pendahulu kita,” lanjutnya.
Menurutnya, Leimena putra Ambon yang jadi tokoh Partai Kristen Indonesia dan Natsir orang Minang petinggi Partai Masyumi. Partainya berbeda, bersaing ketat, pandangan keduanya kerap berseberangan, tetapi sebagai pribadi dalam pergaulan sehari-hari, mereka bersaudara dan sangat bersahabat.
“Inilah keteladanan yang harus kita ambil, kita pakai, kita pedomani, kita teruskan sebagai fondasi bangsa dalam menghadapi tantangan-tantangan,” tuturnya.
“Inilah yang justru memperkokoh Bhinneka Tunggal Ika dan persatuan kita,” tutupnya.
TAGS : Jokowi Tahun Politik Presiden
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/42320/Jokowi-Rivalitas-Jangan-Dibangun-dengan-Saling-Menjatuhkan/