Bendera Israel berkibar di depan Kubah masjid Shakhrah dan kota Yerusalem (AFP/Thomas Coex)
Amman – Sekutu utama Amerika Serikat, Jepang tidak akan memindahkan keduatannya ke Yerusalam. Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono saat bertemu dengan Perdana Menteri Yordania Hani Al-Mulki dan Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi.
Dalam pertemuan tersebut, ia mengatakan bahwa nasib Yerusalem harus diputuskan melalui perundingan.
“Status Yerusalem harus diputuskan melalui perundingan langsung dan sesuai dengan resolusi internasional yang relevan”, kata Ayman Safadi dilansir dari Al Arabiya, Rabu (27/12)
Keputusan kontroversial Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israe mendapat penolakan dari resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tidak mengikat.
Hanya delapan negara yang berpihak pada Washington di PBB, termasuk Guatemala, yang mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka akan mengikuti Amerika Serikat untuk memindahkan kedutaannya ke Israel ke kota suci tersebut.
Di Amman pada Selasa, Kono mengatakan bahwa sekutu AS yang sudah berlangsung lama, Jepang tidak akan mengalihkan misi diplomatiknya ke Yerusalem.
Di tempat terpisah, Safadi menekankan perlunya mematuhi resolusi internasional yang berkaitan dengan Yerusalem dan membatalkan langkah sepihak untuk mengubah status hukum dan historis di Yerusalem.
Safadi juga menyoroti perlunya upaya kolektif internasional untuk meluncurkan kembali perundingan damai Palestina-Israel berdasarkan visi dua negara untuk membangun sebuah negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kotanya.
TAGS : Jepang Amman Yerusalem Israel
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/26959/Jepang-Ogah-Pindahkan-Kedutaannya-ke-Yerusalem/