Ilustrasi berbelanja (IST)
Jakarta – Sudah hal yang lumrah, menjelang tutup tahun, banyak produk yang menawarkan diskon besar-besaran demi menarik pelanggan. ‘Cuci Gudang’, istilahnya, digunakan sebagai rayuan maut agar konsumen tak segan mengeluarkan uang dari saku atau dompet mereka.
Salah satu yang menawarkan diskon gila-gilaan menjelang akhir tahun di antaranya produk fesyen. Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengimbau konsumen tidak tergiur dengan diskon besar.
Adakalanya, menurut Tulus, sebelum didiskon, produk yang bersangkutan dinaikkan terlebih dahulu, baru kemudian didiskon. Sehingga, boro-boro murah, yang ada malah justru lebih mahal.
“Misalnya dinaikkan harganya 100 persen, dan kemudian diberikan diskon 50 persen. Padahal ini tindakan yang melanggar regulasi, bahkan bisa dipidana,” kata Tulus lewat siaran pers, Selasa (12/12) di Jakarta.
Selain diskon palsu, Tulus juga menyarankan konsumen mewaspadai produk makanan yang tidak layak dikonsumsi. Di akhir tahun, katanya, bisa saja produk yang dilepas ke pasar merupakan produk yang sudah mendekati masa kadaluarsa.
“Produk tersebut sengaja dilepas ke pasar untuk menghabiskan stok di gudang para pelaku usaha, distributor atau bahkan retailer lainnya. Guna mempercepat cuci gudang itu, pelaku usaha memberikan iming-iming diskon kepada konsumennya,” ujarnya.
Karena itu, YLKI meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Dinas Kesehatan aktif mengawasi operasi pasar menjelang akhir tahun. YLKI juga mendesak Kementerian Perdagangan dan Dinas Perdagangan supaya melakukan pengawasan terhadap harga-harga produk fesyen yang menaikkan harga terlebih dahulu, untuk memberikan diskon.
TAGS : YLKI Belanja BPOM Diskon
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/26198/Jelang-Tutup-Tahun-Waspadai-Diskon-Palsu/