Ledakan Nuklir (Foto: BBC)
Teheran – Seorang pejabat senior Iran mengatakan bila perjanjian nuklir gagal diteken oleh Amerika Serikat (AS), Teheran mengancam akan keluar dari Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (Nuclear Non-Proliferation Treaty/NPT).
NPT merupakan perjanjian yang diteken oleh 187 negara berdaulat pada 11 Mei 1995 silam. Isinya membatasi kepemilikan senjata nuklir, dan mendorong penggunaan nuklir untuk kepentingan damai.
Dalam sebuah konferensi pers pada Selasa (24/4), Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Shamkhani menegaskan, Organisasi Energi Atom Iran siap memberikan beberapa `tindakan mengejutkan`, jika kesepakatan nuklir yang akan jatuh tempo 12 Mei mendatang itu dibatalkan.
Menjawab pertanyaan awak media seputar kemungkinan keluarnya Teheran dari NPT, Shamkhani mengatakan, “ini adalah salah satu dari tiga opsi yang kami pertimbangkan.”
Sebelumnya, Trump menyebut kesepakatan 12 Mei sebagai hal yang cacat. Karena itu, dia memilih untuk mengembalikan sanksi ekonomi AS terhadap Iran, yang diprediksi bakal menjadi pukulan berat bagi perjanjian itu.
Sementara negara besar lainnya, seperti China, Rusia, Jerman, Inggris dan Prancis tetap kekeuh ingin mempertahankan perjanjian yang mengekang nuklir Iran, sebagai imbalan atas pencabutan sebagian besar sanksi internasional.
“Saya katakan kepada Gedung Putih. Jika mereka tidak memenuhi komitmen mereka, maka pemerintah Iran akan bereaksi tegas,” ucap Presiden Rouhani dalam kesempatan berbeda.
“Jika ada yang mengkhianati kesepakatan itu, mereka harus tahu bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi berat. Iran siap untuk semua situasi yang mungkin,” tambahnya.
TAGS : Iran Nuklir Amerika Serikat
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/33121/Iran-Ancam-Kembangkan-Senjata-Nuklir/