Kapolri Jenderal Tito Karnavian
Jakarta – Tanggal 27 Juni pekan depan, akan menjadi salah tonggak penting perjalanan demokrasi di Indonesia. Sebab pada hari yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai hari libur nasional itu, akan berlangsung menjadi demokrasi yang akan dilaksanakan pemilihan kepala daerah di 171 wilayah, yaitu 17 provinisi, 39 Kota dan 115 Kabupaten. Pilkada serentak yang lebih besar dari tahun lalu, baik dari jumlah wilayah maupun pemilihnya.
Sebagai korps keamanan dalam negeri, Kepolisian RI (Polri) bertekad mewujudkan Pilkada serentak secara langsung, agar berjalan secara damai dan tentram demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena itu, Polri sudah menyiapkan strategi atau jurus guna mengantisipasi kerawanan yang akan dan kemungkinan terjadi selama pelaksanaan pilkada serentak tersebut.
Polri pun mengajak kepada masyarakat untuk mewujudkan Pilkada serentak pekan depan berlangsung damai. Selain berkomitmen melakukan berbagai hal termasuk menggelar Operasi Mantap Praja. Operasi itu merupakan bentuk upaya preventif Polri untuk menekan potensi terjadinya konflik di pilkada serentak. Operasi itu digelar secara terpusat maupun secara kewilayahan.
Untuk wilayah sekitar Jakarta misalnya, Polda Metro Jaya terus melakukan konsolidasi, salah satunya dengan membekali anggotanya serta berkoordinasi bersama takeholder terkait lewat kegiatan Focus Group Discussion (FGD).
“Pilkada serentak 2018 ada di wilayah Polres Depok, Polres Bekasi dan Polres Tangerang. Di Depok berkaitan pemilihan Gubernur Jawa Barat. Kemudian juga ada berkaitan dengan Walikota di Bekasi dan Tangerang. Berkaitan dengan itu, kita perlu suatu pembekalan untuk perangkat Polres, Kapolres, Kasatreserse. Jadi ada kegiatan FGD (Focus Group Discussion), menghadirkan Ketua bawaslu Jawa Barat dan KPU Jawa Barat,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono.
Masyarakat diharapakan menjaga kondusifitas pilkada serentak dengan damai sehingga tidak mencederai demokrasi sebagai anak kandung reformasi. “Yang rugi kita semua sebagai anak bangsa jika tidak melaksanakan pilkada dengan damai, karena mengancam keutuhan berbangsa dan bernegara, jangan sebarkan ujaran kebencian baik berita mengandung sara`, hoax dan palsu. Kita berkomitmen saja bahwa negara berdiri di atas kebhinekaan seperti yang diamanatkan para pendiri bangsa,” tegasnya.
Bagian Perencanaan Operasi Biro Operasi Asisten Operasi Kapolri, Komisaris Besar Edi Setio Budi Santoso mengatakan, sekitar 171.507 personel kepolisian bakal diterjunkan baik menjelang pilkada maupun saat pelantikan calon kepala daerah. Menurut Edi, kepolisian sudah memetakan daerah daerah rawan konflik. Potensi konflik diperklirakan terjadi di wilayah Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Papua. Untuk memperketat pengamanan di wilayah wilayah tersebut, sedikitnya 36.968 personel TNI dibantu 756.470 petugas perlindungan masyarakat akan menjaga pilkada serentak.
Dalam banyak kesempatan di tempat berbeda, Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga sering mengatakan akan menerjunkan ratusan ribu personelnya untuk perhelatan pesta demokrasi ini. Setidaknya sejumlah 1. 107.310 yang terdiri dari TNI, Polri dan anggota Linmas yang dilibatkan dalam pengamanan pilkada serentak 27 Juni.
“Pastinya Polri ada 184.013, TNI 99.559 dan personel Linmas ada 823.738. Nanti seperti biasa ada pembagian ring satu, ring dua dan ring tiga.TPS ( Tempat Pemungutan Suara) yang kami anggap aman rawan dan sangat aman,” tegas Tito.
TAGS : polri polisi pilkada serentak
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/36600/Ini-Jurus-Polri-Upayakan-Pilkada-Serentak-Damai/