Crane yang roboh di Jatinegara, Jakarta Timur
Jakarta – Proyek pembangunan infrastruktur yang belakangan marak kecelakaan yang sedang digarap pemerintah dinilai bak kolonial Belanda atau Romusha di era penjajahan Jepang.
Demikian disampaikan Anggota Komisi V DPR yang membidangi infrastruktur Nizar Zahro, kepada Jurnas.com, Jakarta, Kamis (22/2).
Menurutnya, pengerjaan proyek yang sarat dengan kecelakaan menjadikan proyek infrastruktur yang sedang digarap pemerintah tak ubahnya kerja rodi di zaman penjajahan.
“Nyawa rakyat sama-sama dihargai dengan murah karena yang terpenting proyek harus selesai sesusai target. Bila di era kolonial, bila ada pekerja yang lambat maka akan dihukum cambuk. Sementara di era sekarang, pekerja yang terkesan lambat bisa terancam dipecat,” kata Nizar.
Kerja di bawah tekanan super berat itulah, kata Nizar, yang menjadikan pekerja kehilangan kemampuan terbaiknya sehingga menghasilkan proyek infrastruktur berlabel asal jadi.
“Pemerintah sebagai penanggung jawab proyek, bukalah hati nurani anda, sudah banyak korban berjatuhan. Hentikanlah ambisi yang kalap tersebut,” tegas politikus Partai Gerindra itu.
TAGS : DPR Pembangunan Infrastruktur Kementerian PUPR
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/29550/Infrastruktur-Bak-Penjajah-Nyawa-Rakyat-Dihargai-Murah/