Indonesia Masih Butuh Program KB
Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro
Jakarta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro menekankan pentingnya program Keluarga Berencana (KB) sebagai perencanaan jumlah penduduk, yang berimbas pada pertumbuhan perekonomian nasional.
Menurutnya, dari beberapa studi menunjukkan program KB memberikan dampak positif pada peningkatan hidup perempuan, keluarga dan masyarakat, serta peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan.
Sebab, jumlah anak yang lebih sedikit memungkinkan adanya investasi pada pendidikan dan kesehatan terhadap anak yang lebih besar. Juga, pengasuhan anak dapat diberikan secara optimal.
“Dengan demikian, anak-anak yang lahir akan tumbuh menjadi generasi yang cerdas, produktif dan berkualitas. Generasi inilah yang akan menjadi generasi emas dan kekuatan bangsa Indonesia untuk terus maju dan mampu bersaing,” kata Menteri Bambang dalam Seminar Nasional Kependudukan, Senin (31/7) kemarin di Jakarta.
Secara nasional, Angka Kelahiran Total (TFR) Indonesia berada di angka 2,2. Meski demikian, angka kelahiran antar provinsi masih bervariasi. Seperti di wilayah Indonesia Timur, kebanyakan mempunyai TFR di atas 2,1. Sementara di Indonesia Barat justru TFR di bawah 2.
Terkait hal tersebut, Menteri Bambang mengimbau agar pemerintah daerah melakukan beberapa intervensi, yakni menjaga angka kelahiran di tingkat replacement rate, menata dinamika perpindahan penduduk melalui sistem registrasi mumpuni, serta menjamin pendidikan dan kesehatan anak.
“Bagi daerah dengan angka kelahiran dan tingkat kematian tinggi, seperti Maluku, Papua, NTT, dan Sulawes Tenggara, pemerintah daerah harus terus mendorong pelaksanaan KB. Namun juga diiringi dengan peningkatan akses pendidikan dan kesehatan serta kepesertaan jaminan sosial perlu dipermudah bagi masyarakat, terutama masyarakat rentan,” tuturnya.
TAGS : Keluarga Berencana Bappenas Bambang Brodjonegoro
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/19548/Indonesia-Masih-Butuh-Program-KB/