MoU ini bertujuan untuk memperkuat hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Republik Fiji (Foto: Doc. KPPPA)
Fiji – Dalam rangkaian kunjungan kerja di Republik Fiji, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise menandatangani Protokol Amandemen MoU terkait Pemberdayaan Perempuan, Kesetaraan Gender, serta Perlindungan dan Kesejahteraan Anak bersama Menteri Perempuan, Anak dan Pengentasan Kemiskinan Republik Fiji, H.E. Madam Mereseini Vuniwaqa.
MoU ini bertujuan untuk memperkuat hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Republik Fiji, khususnya terkait isu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di kedua negara.
“Selama ini, pemerintah Fiji berkomitmen kuat dalam mengembangkan program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di wilayahnya. Untuk itu melalui penandatanganan ini, kami sepakat mengamandemen MoU yang telah disepakati sebelumnya, yaitu dengan memperluas cakupan wilayah kerjasama Indonesia dan Fiji, serta memperpanjang masa berlaku MoU tersebut.” ungkap Menteri Yohana.
Menteri Yohana menegaskan bahwa pesatnya perkembangan ekonomi dunia saat ini, tentunya tidak luput dari peran perempuan di dalamnya.
Perlu Peran bersama untuk mendorong partisipasi perempuan dalam pembangunan ekonomi dengan memacu produktivitas, menghadirkan pasar tenaga kerja yang adil dan kompetitif serta berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang telah disepakati dunia melalui PBB.
SDGs tersebut menekankan pentingnya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak.
“Saat ini, perempuan masih sering terhambat dalam memenuhi potensi mereka di berbagai sektor, termasuk di bidang ekonomi. Banyak diskriminasi berkelanjutan dan ketidaksetaraan gender yang dialami perempuan. Untuk itu perlu adanya dorongan dukungan dari banyak pihak bagi kaum perempuan, yaitu dengan mewujudkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, sebagai salah satu dari 17 sasaran SDGs untuk mencapai target pembangunan pada 2030,” tegasnya.
Sejak 2013 Pemerintah Indonesia melalui Kemen PPPA telah menjalin hubungan kerja sama dengan Kementerian Perempuan, Anak dan Pengentasan Kemiskinan (Kemen PAPK) Fiji, yang menghasilkan banyak kegiatan bersama seperti pelatihan perencanaan dan penganggaran responsif gender (PPRG) bagi pemerintah Fiji dan pertemuan rutin kelompok kerja bersama baik yang diadakan di Fiji maupun Indonesia.
Dalam rangkaian kunjungan sebelumnya Menteri Yohana menghadiri acara pembukaan “Fiji National Women Expo 2018.” Acara ini menghadirkan 340 perempuan pengrajin Fiji dan sekitarnya yang memamerkan hasil kerajinan seperti anyaman, aksesoris, hingga virgin coconut oil (VCO).
Selanjutnya Yohana mengunjungi sekaligus sekaligus berbincang-bincang dengan para perempuan di Center of Excellence Makoi Women’s Vocational Training Centre (MWVTC) yang merupakan tempat pelatihan bagi para perempuan kelompok rentan, seperti perempuan kepala keluarga, perempuan dengan ekonomi dan pendidikan rendah.
Yohana mengaku bangga dan sangat senang berada di sini dan menjadi bagian dari acara “Fiji National Women Expo 2018” yang telah berhasil membawa ratusan perempuan Fiji untuk memamerkan produk mereka, menunjukkan keahlian mereka dan membangun hubungan baru.
“Saya harap kunjungan ini dapat memperkuat komitmen sekaligus mempererat hubungan baik antara Indonesia dan Republik Fiji dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan di dua negara tersebut. Saya juga akan mengundang delegasi Fiji untuk menghadiri Workshop Gender dan Perubahan Iklim serta FGD Pembuatan Bahan Modul bagi penggerak PPRG Fiji di Indonesia pada tahun ini,” ucapnya.
TAGS : Perempuan Pemberdayaan Fiji Yohana Yembise
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/36585/Indonesia-Gandeng-Fiji-Perkuat-Pemberdayaan-Perempuan/