Ilustasi pejuang Hamas (foto: google)
Jakarta – Kelompok perlawanan Palestina Hamas mengecam keras kehadiran tokoh Nahdlatul Ulama (NU/” style=”text-decoration:none;color:red;”>NU) Yahya Cholil Staquf ke Israel.
Hamas menegaskan kunjungan itu dilakukan di tengah penolakan masyarakat dan tidak adanya hubungan diplomatik Indonesia dengan Israel.
“Kami menghargai sikap bersejarah Indonesia yang mendukung hak-hak bangsa Palestina dan perjuangannya untuk kebebasan dan kemerdekaan,” ujar Hamas dalam pernyataan resminya, Senin.
Hamas mengatakan kehadiran Yahya di acara tersebut tidak hanya penghinaan terhadap rakyat dan pengorbanan bangsa Palestina, tetapi juga kepada rakyat Indonesia dan sejarah panjangnya dalam mendukung perjuangan Palestina.
“Kunjungan ini merupakan bentuk dukungan besar dan pengakuan bagi rezim fasis ini,” ujar Hamas.
Selain itu, Hamas menilai kehadiran Yahya akan memberikan pembenaran bagi Israel untuk melakukan kejahatan lebih lanjut terhadap rakyat dan tempat-tempat suci bangsa Palestina.
Dilansir AA, Hamas juga menyampaikan kunjungan ini dapat membuka pintu bagi siapa saja yang ingin melakukan normalisasi dengan pendudukan Israel.
Seperti diketahui, Yahya Cholil Staquf yang juga Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menjadi pembicara dalam American Jewish Committee (AJC) Global Forum di Yerusalem, Israel, Minggu, yang dibuka oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Sementara itu Ketua PBNU/” style=”text-decoration:none;color:red;”>NU Robikin Emhas mengatakan kunjungan Yahya ke Israel selaku pribadi bukan dalam kapasitas sebagai Katib Aam PBNU/” style=”text-decoration:none;color:red;”>NU, apalagi mewakili PBNU/” style=”text-decoration:none;color:red;”>NU.
Robikin menegaskan tidak ada kerja sama program maupun kelembagaan antara NU/” style=”text-decoration:none;color:red;”>NU dengan Israel.
TAGS : Israel NU Palestina Hamas NU
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin