GP Ansor: Kebhinnekaan Adalah Senjata untuk Mengalahkan Penindasan
Apel Pemuda Indonesia diselenggarakan oleh Gerakan Pemuda Ansor di Cibubur
Jakarta — Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (PP GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyatakan, Hari Sumpah Pemuda memberi makna mendalam bahwa keberagaman dan kebhinnekaan adalah kekuatan bangsa Indonesia. Maka, harus selalu mengingat dan menghidupi semangatnya.
“Inilah makna penting yang terkandung di dalam Sumpah Pemuda. Keberagaman adalah kekuatan, kebhinnekaan adalah senjata untuk mengalahkan penindasan,” tegas Yaqut, dalam acara “Kemah Pemuda, Apel 1.000 Pemuda Indonesia, dan Soft Launching Kirab Satu Negeri”, yang digelar di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (27/10).
Dikatakannya, bersama-sama membangun Indonesia, menjaga berdiri tegaknya Indonesia dengan keberagaman yang kita miliki, dengan kebhinnekaan yang menjadi sunatullah bagi kita semua. “Kebhinnekaan telah menjadi takdir bangsa Indonesia. Mari kita jaga Indonesia, kita tegakkan Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa lain,” tandasnya kepada pers.
Di samping itu, lanjut Gus Yaqut, Sumpah Pemuda memberi makna bahwa yang mayoritas memberikan perlindungan dan kenyamanan bagi minoritas.
Ia mengatakan, meski dulu suku Jawa mayoritas, namun karena berangkat pada satu tekad yang sama, mau mengalahkan egoisme kesukuan disepakatilah bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, bukan bahasa Jawa.
“Begitu juga, meski mayoritas bangsa Indonesia adalah beragama Islam. Namun para pemuda juga bersepakat tentang Tanah Air Indonesia, bukan Tanah Air Islam Indonesia,” ujarnya. Ini menunjukkan egoisme dikalahkan untuk melindungi minoritas, memberikan keamanan dan kenyamanan bagi minoritas.
Sementara, Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni yang menjadi komandan apel mengingatkan, Sumpah Pemuda adalah pernyataan komitmen dan tekad pemuda Indonesia untuk bertanah air, berbangsa dan berbahasa Indonesia.
Dalam momentum Hari Sumpah Pemuda ini, PP GP Ansor juga melakukan soft launching “Kirab Satu Negeri” yang dilakuka Sekjen PP GP Ansor Abdul Rochman. Kirab digelar untuk meneguhkan kembali komitmen dan tekad pemuda Indonesia “Bela Agama Bangsa Negeri” dalam satu tarikan napas yang dapat mengokohkan keindonesiaan.
“Kirab Satu Negeri akan dimulai 31 Januari pada hari lahir NU dan berakhir pada 24 hari lahir Ansor. Kirab dilakukan dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai Pulau Rote,” jelasnya.
PP GP Ansor, kata dia, juga merilis gerakan #KitaIniSama. Sama dalam cita-cita Indonesia yang melindungi segenap bangsa dan tumpah darahnya, Indonesia yang memajukan kesejahteraan umum, Indonesia yang mencerdaskan kehidupan bangsa, dan Indonesia yang ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Acara Kemah Pemuda masih akan berlangsung hingga Minggu (29/10), dengan diisi dengan berbagai kegiatan seperti seminar bersama Menpora hingga pentas seni dan budaya Nusantara.
TAGS : GP Ansor Kepemudaan
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin