Pernikahan anak (boombastis.com)
Surabaya – Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia Dian Kartika Sari mengatakan, selain karena tradisi, pernikahan anak di Jawa Timur juga terjadi karena pergaulan bebas.
Ia menyebut tradisi adalah penyebab tertinggi angka perkawinan anak di Jawa Timur, merujuk pada kejadian di tiga kabupaten, yaitu Sampang, Probolinggo dan Bondowoso.
Perbandingannya, angka perkawinan anak di Kota Surabaya juga terbilang tinggi, hanya saja lebih dipicu oleh pergaulan bebas.
“Begitu juga di kabupaten/kota lainnya di Jawa Timur, sebagian besar juga disebabkan oleh faktor kemiskinan dan pendidikan rendah,” ujarnya di Surabaya, Minggu.
Dian menyebut angka perkawinan anak di Jawa Timur tergolong tinggi dengan rata-rata 27,8 persen berdasarkan analisis data perkawanian anak Badan Pusat Statistik.
Selain itu, mengutip data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional tahun 2015, yang diambil berdasarkan permintaan dispensasi menikah di bawah umur ke Pengadilan Agama Jawa Timur, tercatat jumlah perempuan di bawah usia 16 tahun yang menikah atau hamil di provinsi setempat mencapai 5.000 orang.
“Praktik perkawinan anak sudah mencapai situasi darurat di Indonesia, khususnya Jawa Timur,” imbuhnya.
Selain itu, dia mendorong pemerintah agar segera mengambil langkah strategis untuk mengatasinya.
Dian menilai pemerintah pusat perlu mengeluarkan Perpu, serta Perda di tingkat pemerintah daerah, tentang pencegahan pernikahan anak, serta menghapus dispensasi perkawinan.
“Selain itu, dibutuhkan juga kerja sama dan komitmen dari para pihak terkait untuk mencegah dan mengurangi pernikahan anak serta membangun kesadaran masyarakat atas dampak buruk pernikahan anak,” ucapnya. (Ant)
TAGS : Pernikahan anak pergaulan bebas jatim
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/25371/Gegara-Pergaulan-Bebas-Pernikahan-Anak-di-Surabaya-Tinggi-/