Ilustrasi penjual senjata (Foto: Reuters)
Jakarta – Departeman Luar Negeri Amerika Serikat menyebutkan bahwa penjualan senjata AS kepada pemerintah asing naik 13 persen menjadi $ 192,3 miliar pada tahun yang berakhir 30 September. Hal itu akibat pembatasan lebih longgar pada penjualan ditambah dengan upaya tingkat tinggi untuk menutup kesepakatan.
Presiden Donald Trump ingin menjadikan Amerika Serikat, yang sudah dominan dalam perdagangan senjata global, menjadi pedagang senjata yang lebih besar lagi di dunia, meskipun ada kekhawatiran di kalangan para pendukung hak asasi manusia dan kontrol senjata.
Kontraktor senjata terbesar AS, yang menjual kapal, tank, pesawat terbang, rudal dan barang-barang lainnya ke militer asing, termasuk Boeing Co, Lockheed Martin Corp, Raytheon Co, General Dynamics Corp dan Northrop Grumman Corp.
Kenaikan itu terjadi sebagian karena administrasi Trump meluncurkan rencana “Beli Amerika” baru pada bulan April yang melonggarkan pembatasan penjualan sementara mendorong pejabat AS untuk mengambil peran lebih besar dalam meningkatkan bisnis di luar negeri untuk industri senjata AS.
Ada dua cara utama pemerintah asing membeli senjata dari perusahaan-perusahaan AS: penjualan komersial langsung, bernegosiasi antara pemerintah dan perusahaan; dan penjualan militer asing, di mana pemerintah asing bekerja dengan Pentagon dalam kesepakatan potensial. Keduanya membutuhkan persetujuan oleh pemerintah AS.
Dilansir Memo, penjualan komersial peralatan militer AS ke pemerintah asing naik 6,6 persen dari $ 128,1 miliar menjadi $ 136,6 miliar pada tahun fiskal.
Pada bulan Oktober, pemerintah mengatakan penjualan militer asing AS naik 33 persen menjadi $ 55,6 miliar pada tahun fiskal.
Jika digabungkan, totalnya adalah peningkatan 13 persen dari tahun-ke-tahun dalam ekspor senjata.
TAGS : Amerika Serikat Ekspor Senjata
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/43592/Ekspor-Senjata-AS-Meningkat-13-Persen/