Presiden Korea Selatan Moon Jae In (Foto: Reuters)
Seoul – Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in memuji upaya Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dalam membantu mempertemukan dua Korea setelah lebih dari dua tahun terpisah. Ia juga mengingatkan, sanksi lebih kuat menanti Pyongyang jika terus melalukan porvokasi.
“Saya pikir Presiden Trump pantas mendapat pujian karena berhasil mempertemukan dua Korea. Saya ingin menunjukkan rasa terima kasih kepadanya,” kata Moon kepada wartawan pada konferensi pers Tahun Baru.
“Ini bisa menjadi hasil kerja dari tekanan yang dipimpin Amerika Serikat,” sambungnya, dilansir dari Reuters, Rabu (10/1).
Perundingan tersebut berlangsung pada Selasa di zona demiliterisasi yang membagi dua Korea sejak 1953, setelah masa ketegangan yang berkepanjangan di semenanjung Korea atas program rudal dan nuklir Korea Utara.
Korea Utara menggenjot peluncuran misilnya tahun lalu dan juga melakukan uji coba nuklir keenam dan paling kuat, yang memantik sejumlah sanksi internasional terkuat.
Sanksi terakhir yang dijatuhkan kepada Pyongyang berusaha mematasi akses Korut untuk mengimpor dan mengimpor minyak mentah dari pekerja di luar negeri. Pyongyang menyebut langkah-langkah itu sebagai tindakan perang.
Seoul dan Pyongyang sepakat pada perundingan Selasa, yang pertama sejak Desember 2015, untuk menyelesaikan semua masalah di antara mereka melalui dialog dan juga untuk menghidupkan kembali konsultasi militer sehingga konflik yang tidak disengaja dapat dihindari.
Untuk diketahui, Korea Selatan dan Amerika Serikat secara teknis masih berperang dengan Korea Utara setelah konflik Korea 1950-53 berakhir dengan sebuah gencatan senjata, bukan sebuah perjanjian damai.
TAGS : Korea Selatan Amerika Serikat Korea Utara
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/27594/Dialog-antar-Korea-Trump-Pantas-Dapat-Pujian/