Mike Pompeo (kiri) dan Kim Jong-un (kanan) (Foto: Reuters)
Washington – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo menyatakan tetap mengawal denuklirisasi Korea Utara. Kendati demikian, AS enggan memberikan target waktu khusus kepada Korut.
“Ada jalan yang sangat panjang ” kata Pompeo kepada anggota Komisi Hubungan Luar Negeri Senat. Dia berjanji negosiasi tidak akan “berlarut-larut.”
Menyusul pertemuan bersejarah Presiden Donald Trump dengan Kim Jong Un di Singapura bulan lalu, Trump mengeluarkan pernyataan bahwa Korea Utara “tidak lagi menjadi ancaman nuklir.”
Namun pada hari-hari berikutnya, kedua pihak merilis pernyataan yang menyatakan mereka tetap berselisih tentang apa definisi denuklirisasi dan bagaimana hal itu dapat diverifikasi.
Setelah perjalanan Pompeo ke ibukota Korea Utara awal bulan ini, dia menggambarkan diskusinya dengan Korut cukup produktif. Akan tetapi Kim menuding utusan itu membuat tuntutan layaknya gangster.
Dilansir dari Associated Press, anggota parlemen pada Rabu (25/7) menekan Pompeo terkait perjanjian denuklirisasi AS dan Korea Utara.
Pompeo menjawab, “Pemimpin Korea Utara menunjukkan bahwa mereka sepenuhnya memahami ruang lingkup apa denuklirisasi memerlukan.”
Ketika diminta untuk merinci bukti yang dapat diverifikasi kemajuan menuju denuklirisasi, Pompeo menyatakan, “Kami sedang duduk di meja melakukan percakapan.”
Pompeo juga menunjuk laporan pekan ini dari sebuah kelompok penelitian Amerika bahwa Korea Utara telah mulai membongkar tempat uji coba rudal utama. Laporan ini didasarkan pada analisis citra satelit oleh laman web 38 North.
TAGS : Amerika Serikat Korea Utara Nuklir
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/38340/Denuklirisasi-Korut-AS-Enggan-Pasang-Target/