Cerita Warga Rohingya, Bersembunyi di Hutan Hanya Makan Daun
Keluarga muslim Rohingya mencoba kabur ke Bangladesh (Foto: Investing)
Bangladesh – Hampir setiap pengungsi Rohingya di kamp Kutupalang menderuta penyakit kulit, diterpa hujan deras, tak punya tempat berteduh dan anak-anak kekurangan gizi.
Zaed Alam, (45) sebelumnya seorang petani kaya di desa Kumarkhali di negara bagian Rakhine, Myanmar tiba di Kutupalang Senin (4/9) pagi dengan tangan hampa.
Saat melintasi perbatasan ke Bangladesh, mereka bersembunyi di gua-gua sepanjang hari dengan 13 anggota keluarganya, dan berjalan lagi pada malam hari, tanpa makanan atau air. Mereka berjalan lebih dari 175 km dalam 10 hari, tanpa makan, kecuali daun pohon
Sayed Nur, (22) tinggal di desa Shaheb Bazar di Rakhine. Seorang petani miskin yang biasa mengolah tanah tetangganya, ia tiba di Kutupalang dengan luka peluru di lengan kirinya, bertahan saat melarikan diri dari desa dengan empat anggota keluarganya.
Empat warga desa lainnya dibunuh oleh Tentara Myanmar, ”Saya sangat beruntung. Dengan rahmat Allah Yang Maha Kuasa, saya bisa menyelamatkan hidup saya,” katanya kepada Arab News.
Butuh waktu enam hari sampai ke kamp pengungsi, tiba lima hari yang lalu. Ia juga harus bersembunyi di gua-gua siang hari dari Angkatan Darat Myanmar. Selama enam hari bersembunyi tersebut, keluarga beranggotakan empat orang tersebut hanya memiliki 2 kg beras. Pada Minggu, rekan Rohingya yang sudah di kamp lebih lama memberi keluarga itu sejumlah nasi masak.
Nur dan keluarganya tiba tanpa apa-apa. Ketika ditanya apa yang akan dia lakukan, dia menjawab, ”Saya tidak tahu. Hanya Allah Yang Maha Kuasa yang bisa menolong kita.”
Pada Senin (4/9) terjadi dua ledakan yang mengguncang di sisi perbatasan Myanmar dengan Bangladesh, disertai dengan suara tembakan dan kepulan asap tebal. Penjaga Perbatasan Bangladesh mengatakan, seorang wanita kehilangan kaki akibat ledakan sekitar 50 meter di dalam Myanmar, dan dievakuasi ke Bangladesh untuk perawatan.
Penjaga Perbatasan Bangladesh percaya, wanita yang terluka tersebut menginjak sebuah tambang anti-personil, walaupun hal itu belum dikonfirmasi. Dua pengungsi mengatakan kepada Reuters, mereka melihat anggota Tentara Nasional Myanmar di sekitar lokasi sebelum ledakan tersebut.
TAGS : Rohingya Myanmar Bangladesh
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/21242/-Cerita-Warga-Rohingya-Bersembunyi-di-Hutan-Hanya-Makan-Daun/