CEO Lippo Group, James Riady
Jakarta – CEO Lippo Group James Riady mengaku pernah menemui Bupati nonaktif Bekasi Neneng Hasanah Yasin yang merupakan sebagai tersangka kasus suap perizinan Meikarta.
Usai menjalani pemeriksaan penyidik KPK, James mengklaim, pertemuannya dengan politikus Partai Golkar itu hanya sebatas silaturahmi. Saat itu Neneng usai melahirkan pada akhir 2017.
“Benar saya ada bertemu sekali dengan Ibu Bupati yaitu pada saat beliau baru saja melahirkan,” kata James, di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (30/10).
Menurutnya, pertemuan dengan Neneng itu adalah kali pertama. Dan sebelum bertandang ke kediaman Neneng, dirinya sedang berada di Lippo Cikarang.
“Kebetulan saya berada di Lippo cikarang diberitahu bahwa beliau baru melahirkan. Saya pertama kali baru tahu bahwa bupati itu adalah seorang ibu wanita,” katanya.
James menegaskan, dalam pertemuan itu tidak ada pembahasan terkait dengan prizinan proyek Meikarta yang merupakan bisnis Lippo Group tersebut. Menurutnya, pertemuan itu hanya sekedar mengucapkan selamat.
“Saya mampir kerumah beliau mengucapkan selamat. Tidak ada pembicaraan lain. Tidak ada pembicaraan izin, tidak ada pembicaraan mengenai bisnis atau apapun dengan beliau,” terangnya.
Diketahui, secara keseluruhan nilai investasi proyek Meikarta ditaksir mencapai Rp278 triliun. Meikarta menjadi proyek terbesar Lippo Group selama 67 tahun grup bisnis milik Mochtar Riady itu berdiri.
Penyidik KPK telah menggeledah sejumlah tempat. Salah satu yang digeledah adalah rumah CEO Lippo Group James Riyadi.
Selain kediaman James Riady, KPK juga menggeledah Kantor Lippo Cikarang, Kantor PT Lippo Karawaci Tbk, PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) di hotel Antero Cikarang, rumah Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro, rumah dan kantor Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin.
Kemudian Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bekasi, Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi.
Dalam kasus dugaan suap izin proyek pembangunan Meikarta ini, KPK telah menetapkan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro dan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin.
Selain Billy dan Neneng, KPK juga menjerat tujuh orang lainnya, yakni dua konsultan Lippo Group, Taryadi (T) dan Fitra Djaja Purnama (FDP), serta Pegawai Lippo Group, Henry Jasmen (HJ).
Kemudian, Kepala Dinas PUPR Bekasi, Jamaludin (J), Kepala Dinas Damkar Bekasi, Sahat MBJ Nahar (SMN), Kepala Dinas DPMPTSP Bekasi, Dewi Tisnawati (DT) serta Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Bekasi, Neneng Rahmi (NR).
TAGS : Suap Meikarta Kasus Lippo Group James Riady
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/43092/CEO-Lippo-Group-James-Riady-Akui-Temui-Bupati-Bekasi/