Wakil Ketua MPR RI Abdul Muhaimin Iskandar di Monash University
Australia – Wakil Ketua MPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar mengisi kuliah umum di Monash University, Australia. Dalam sambutannya, Cak Imin sapaan Muhaimin mengingatkan makna penting kebhinekaan Indonesia sebagai sebuah keniscayaan yang tidak bisa dipungkiri.
“Keadaan di Indonesia adalah sebuah keniscayaan, sebuah kenyataan yang memang ditakdirkan oleh Tuhan dengan berbagai kebhinekaan dan keberbagaian,” ujar Cak Imin di depan civitas akademika Monash University, Australia, pada Jumat (27/7).
Menurut Cak Imin, Indonesia dilahirkan dari rahim keberagaman, sehingga bangsa Indonesia tidak bisa memilih. “Saya dan anda tidak bisa memilih keadaan dimana kita bisa dilahirkan karena inilah takdir Tuhan,” terang Cak Imin.
Ketua Umum PKB ini menegaskan, siapapun tidak bisa memungkiri kehendak Tuhan untuk dilahirkan di mana dan dari bangsa apa. Bangsa Eropa dengan kulit putihnya, bangsa Afrika dengan kulit hitamnya, bangsa Indonesia dengan kulit sawo matangnya merupakan keniscayaan.
“Kalau di ajaran Islam ini disebut sunnatullah,” imbuh politisi berjuluk Panglima Santri Nusantara ini.
Cak Imin bersyukur Indonesia telah mampu menjadi negara yang tidak hanya bhinneka, tetapi juga kaya raya dan sangat kondusif sebagai rumah tinggal, dan tumbuh beragam entitas budaya, agama, suku dan ras.
Selain itu, lanjut Cak Imin, keunikan Indonesia tersebut membedakannya dari Arab dan negara bangsa lainnya. Sebab, bangsa Arab itu besar karena dipikul oleh berbagai negara.
“Sementara Indonesia puluhan bangsa-bangsa ini kita hidup dan cukup dipikul oleh Indonesia sendiri,” pungkas Cak Imin.
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/38430/Cak-Imin-Tebar-Pesan-Kebhinekaan-di-Monash-University/