Sekjen PBB Antonio Guterres (Foto: Financial Tribune)
Jakarta – Badan Perserikatan Banga-Bangsa (PBB) khawatir eskalasi lebih lanjut dalam bentrok Israel–Palestina di Jalur Gaza akan kian melebar. Demikian disampaikan dalam Pertemuan darurat Jumat, (30/3) waktu setempat.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyerukan penyelidikan independen dan transparan. Selain itu ia juga mendorong badan dunia untuk merevitalisasi upaya perdamaian di wilayah tersebut.
Kuwait meminta pertemuan untuk membahas persoalan di Gaza, setelah Palestina mengatakan, dalam sehari Israel menewaskan 16 orang, lebih mengerikan sejak perang Gaza 2014.
“Ada ketakutan bahwa situasi mungkin memburuk dalam beberapa hari mendatang,” kata asisten sekretaris jenderal PBB untuk urusan politik, Taye-Brook Zerihoun dikutip dari Arab News, Sabtu (31/3)
Inggris dan Amerika Serikat menyatakan penyesalan karena pertemuan tepat pada malam pertama Paskah, yang berarti para pejabat Israel tidakdapat hadir. Para duta besar yang memimpin mengirim para wakil di tempat mereka.
“Sangat penting bahwa Dewan ini harus seimbang dalam pendekatannya,” kata seorang diplomat Amerika Serikat pada pertemuan tersebut.
“Kami harus menemukan pengaturan untuk semua pihak untuk berpartisipasi malam ini,” tambahnya.
“Risiko eskalasi sangat nyata. Ada kemungkinan konflik baru di Jalur Gaza,” kata perwakilan Prancis.
Dalam sebuah pernyataan tertulis sebelum pertemuan itu, duta besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menyalahkan Hamas atas kekerasan itu.
Kerusuhan pecah ketika puluhan ribu warga Gaza berbaris di dekat perbatasan Israel untuk menuntut bahwa hak kembali bagi para pengungsi Palestina yang melarikan diri atau diusir sejak penciptaan Israel.
Pasukan Israel menggunakan gas air mata dan menyalakan api untuk memaksa kembali orang Palestina yang mendekati pagar perbatasan yang dijaga ketat.
Tembakan tank Israel dan serangan udara juga menargetkan tiga situs Hamas di Jalur Gaza setelah apa yang dikatakan militer adalah upaya penembakan terhadap tentara di sepanjang perbatasan yang tidak menyebabkan cedera.
Kementerian kesehatan di Gaza mengatakan 16 warga Palestina tewas oleh pasukan Israel dan lebih dari 1.400 orang terluka, termasuk 758 akibat tembakan langsung, dengan sisanya terluka oleh peluru karet dan gas air mata.
Palestina menuduh Israel menggunakan kekuatan yang tidak proporsional. Militer Israel mengatakan, unjuk rasa itu digunakan sebagai perlindungan oleh militan untuk menerobos perbatasan atau melakukan serangan.
TAGS : PBB Israel Palestina Antonio Guterres
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/31519/Bentrok-Israel-Palestina-di-Ujung-Titik-Klimaks/