AS Lebih Mengkhawatirkan di Mata Warga Korsel Ketimbang Korut
Presiden Amerika, Donald Trump (Foto: AFP / Saul Loeb)
Jakarta – Korea Utara memang berhasil mencuri perhatian dunia, sebab Kim Jong-un mendorong negaranya menciptakan persenjataan mematikan di dunia. Para ahli menyebut negara terisolasi itu dapat memiliki kemampuan senjata canggih hanya dalam waktu sembilan bulan.
Seorang analis politik, Chrstine Ahn mengatakan mayoritas warga Korea Selatan ternyata lebih khawatir dengan kedatangan Trump dari pada Korut. Berbicara kepada Free Speech TV, Ms Ahn mengatakan, “Menjelang kunjungan Trump ke Asia, khususnya ke Korea Selatan, banyak warga Korea Selatan ketakutan ketimbang takun dengan pemipin negara tetangga koreanya, Kim Jong-un.”
Dikabarkan akan ada peringatan revolusi menyalakan lilin di pekan terakhir ini, dan sekitar 220 organisasi masyarakat sipil menyatakan, akan melakukan demonstrasi besar-besaran mulai tanggal 4-7 November di seluruh negeri. Mereka mendesak agar tidak ada perang, tidak ada lagi latihan militer, yang jelas-jelas mengancam mayoritas orang di Korea Selatan dan juga masih banyak yang memiliki keluarga di Korea Utara.
“Jadi, saya pikir, Anda tahu, ini adalah langkah proaktif untuk meredakan warga Korea Selatan, karena, jelas, Trump akan masuk ke ASIA dan membuat beberapa pernyataan provokatif. Dan saya pikir itu adalah bagian dari kunjungan Trump,” katanya dilansir Express, Rabu (3/10)
“Mereka telah melakukan latihan perang gabungan yang sangat provokatif dengan Korea Selatan, termasuk Navy SEALs yang mengeluarkan Osama bin Laden. Juga termasuk latihan pemenggalan kepala. Jadi, Anda tahu, ada satu hal yang perlu dikatakan, `Kami tidak ingin berperang dengan Korea Utara`, dan satu lagi agar dasar itu benar-benar diperhatikan,” tambahnya.
Ambisi nuklir Korea Utara dan Kim Jong-un sendiri bisa berakhir setelah keruntuhan terowongan yang mematikan di salah satu tempat uji coba rudalnya. Setelah serangkaian enam uji coba rudal, Korea Utara telah jauh lebih tenang di depan roket meskipun tetap mempertahankan retorika yang berapi-api.
Hal ini sekarang dilaporkan disebabkan oleh keruntuhan terowongan yang menewaskan 200 pekerja di fasilitas pengujian Punggye-ri di beberapa titik setelah tes keenam pada bulan September.
Para ahli memperingatkan kemungkinan keruntuhan di tengah uji coba rudal, meski TV Jepang mengabarkan bahwa kecelakaan yang prediksi benar-benar terjadi.
Meskipun belum dapat mengklarifikasi keruntuhan, penyiar mengatakan sekitar 100 orang terbunuh saat terowongan yang belum selesai ambruk dan yang lainnya 100 mungkin telah meninggal saat mencoba menyelamatkan kelompok pekerja yang terjebak.
TAGS : Korea Selatan Korea Utara Amerika Serikat
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/24106/AS-Lebih-Mengkhawatirkan-di-Mata-Warga-Korsel-Ketimbang-Korut/