Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah
Jakarta – Dalam rangka mengantisipasi adanya dana “haram” atau dana gelap membiayai kontestasi Pilpres 2019, langkah cawapres Sandiaga Uno untuk membiayai dana kampanye mendapat apresiasi.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, sikap Sandiaga itu sebagai langkah positif dalam kontestasi Pilpres. Sehingga, pembiayaan Pilpres akan lebih transparan serta menghindari adanya dana gelap mendanai kampanye capres-cawapres.
“Tantangan dari Pak Sandiaga itu positif, siapa yang harus membiayai, kedua supaya transparan, jangan di Pilpres banyak masuk dana-dana hantu, dana gelap, suatu hari ada utang budi yang harus dibayar,” kata Fahri, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/8).
Kata Fahri, berdasarkan aturan yang berlaku batas sumbangan pribadi terbatas hingga Rp 5 miliar dan koorporasi Rp 25 miliar. Sementara, untuk kandidat capres-cawapres sendiri tidak ada aturan batasan untuk membiayai dana kampanye Pilpres.
“Sekarang ada kandidat yang mengatakan mau membiayai sendiri pilpres saya ini. Jadi Pak Sandi positif karena membuat kita ini jelas. Pak Sandi membuat pembiayan Pemilu ini lebih transparan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Fahri mengatakan, calon incumbent dalam hal ini Presiden Jokowi juga harus transparan terkait dana kampanye Pilpres 2019. Sehingga, jangan sampai uang yang dipakai berasal dari dana gelap.
“Jadi jangan sampai kita membiarkan definisi dari gotong royong itu adanya dana gelap apalagi dana haram masuk ke darah politik kita, dalam hal ini masuk ke darahnya presiden dan wakil presiden kita, rusak nanti, politik kita bisa tersandera nanti,” tegasnya.
Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief menyebut Sandiaga Uno memberikan uang masing-masing senilai Rp 500 miliar kepada PAN dan PKS sebagai imbalan untuk mendukung cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
TAGS : Pilpres 2019 Biaya Kampanye Fahri Hamzah
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/39291/Antisipasi-Dana-Haram-Masuk-Pilpres-Fahri-Puji-Sandiaga-Uno/