Mentri Luar Negeri Rusia Surgei Lavrov (Reuters/Surgei Karpukhin)
Roma – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan ancaman Amerika Serikat untuk menghancurkan Korea Utara jika terjadi perang adalah sikap haus darah. Ia menyebut tindakan militer terhadap Pyongyang adalah sebuah kesalahan besar.
Saat kunjungan ke Italia, Lavrov mengecam keras komentar yang dibuat oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa Bangsa Nikki Haley, yang megatakan kepemimpinan Korea Utara akan benar-benar hancur jika perang pecah menysul uji coba rudal antar benua Pyongyang.
Lavrov menyebut pidato Haley di Korea Utara, yang ia lakukan dalam pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) darurat, sebuah omelan yang sangat menghina.
“Kami akan melakukan segalanya untuk memastikan bahwa (penggunaan kekuatan) tidak terjadi sehingga masalahnya diputuskan hanya dengan menggunakan cara damai dan politis,” kata Lavrov, dilansir Reuters, Sabtu (2/12)
Kemudian, dalam sebuah konferensi di Roma, Lavrov mengatakan bahwa Rusia dan Amerika Serikat sama-sama menginginkan Korea Utara melucuti senjata. Namu ia mengatakan Washington akan mengirim pesan buruk jika mereka meninggalkan kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran.
Presiden Donald Trump mengatakan pada bulan Oktober bahwa ia tidak akan menyatakan bahwa Teheran mematuhi kesepakatan 2015 dan memperingatkan bahwa pada akhirnya ia dapat menghentikannya, dengan menuduh Iran tidak hidup sesuai semangat dari kesepakatan tersebut.
“Jika Amerika Serikat keluar dari kesepakatan ini, tidak akan sangat kredibel di mata orang-orang yang sekarang diminta untuk membatalkan program nuklir mereka sendiri seperti Korea Utara,” kata Lavrov.
Ia menambahkan bahwa kebanyakan analis serius dan banyak pejabat di Washington memahami hal ini.
TAGS : Rusia Amerika Serikat Korea Utara
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/25678/Ancam-Hancurkan-Korut-Menlu-Rusia-Sebut-AS-Linta-Darah/