Rudal
Jakarta – Raytheon Missile Systems telah mendapatkan kontrak modifikasi dari Angkatan Laut Amerika Serikat untuk layanan dukungan pada Sistem Rudal Mark-31 Guided Movile Airframe.
Kesepakatan tersebut, yang diumumkan oleh Departemen Pertahanan bernilai lebih dari 22,5 juta dollar ( Rp315 miliar) dengan modifikasi untuk kontrak yang telah diberikan sebelumnya, yang merupakan kontrak penggantian biaya.
Dilansir UPI, kesepakatan itu membuat Raytheon akan membantu Angkatan Darat Rolling Airframe Missile meng-upgrade program Perbaikan Sistem Senjata Rudal.
Layanan yang diberikan berdasarkan kontrak sebelumnya yakni memberikan kemampuan sistem senjata saat ini dan juga menyelesaikan masalah melalui disain, sistem, perawatan perangkat lunak, keandalan, perawatan, jaminan kualitas dan layanan teknik logistik.
Sistem Rudal Rolling Airframe adalah senjata pertahanan anti-kapal yang menggunakan frekuensi radio pasif dan panduan inframerah untuk mendeteksi rudal balistik masuk. Peluncur itu sendiri menampung hingga 21 peluru kendali.
The Rolling Airframe Missile Mark-31 Guided Missile Weapon System telah dikembangkan berdasarkan kerja sama antara Amerika Serikat dan Jerman.
Kontrak tersebut akan dilakukan di Arizona dan Kentucky, serta diperkirakan akan selesai pada September 2019 mendatang.
Dana pengadaan senjata Angkatan Laut AS dari tahun fiskal berjalan, ditambah dengan penjualan militer asing, akan mendanai kewajiban tersebut.
TAGS : Amerika Serikat Donald Trump Senjata Rudal
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/26420/Amerika-Serikat-Kembangkan-Senjata-Rudal/