Kebakaran hutan
Jakarta – Total kerugian Amerika Serikat akibat bencana angin topan dan kebakaran hutan pada 2017 mencapai US$ 306 miliar atau setara Rp4.110 triliun.
Jumlah itu merupakan kerugian terbesar yang pernah dialami AS akibat bencana alam. Sebelumnya, dalam laporan National Oceanic and Atmospheric Administration, AS mengalami 219 bencana cuaca sejak 1980, dengan total kerugian 1,5 triliun dollar termasuk akibat badai Hurricanes Maria, Harvey dan Irma.
Pada 2017 saja, ada 16 bencana cuaca dan iklim nasional, dengan kerugian melebihi masing-masing satu miliar dollar dengan total kerugian lebih dari 300 miliar dollar.
Peristiwa yang menambah total meliputi kekeringan, dua banjir bandang, pembekuan, delapan badai hebat, tiga badai tropis, dan satu kebakaran.
Dibanjiri oleh musim badai yang kacau, kerugian akibat Badai Harvey melebihi 125 miliar dollar, yang menempati peringkat kedua setelah Badai Katrina pada tahun 2005 silam. Badai Maria dan Irma menyebabkan kerusakan masing-masing sebesar 90 miliar dollar dan 50 miliar dollar.
Dalam laporan NOAA, di seluruh wilayah Amerika Serikat, 362 orang tewas akibat bencana cuaca ekstrem tahun lalu.
NOAA juga mencatat bahwa tahun lalu merupakan tahun terpanas ketiga dalam 123 tahun pencatatan , dan merupakan tahun ke-21 berturut-turut mengalami suhu di atas rata-rata.
The Organisasi Meteorologi Dunia mengatakan pada November tahun ini kemungkinan akan menjadi salah satu dari tiga tahun terpanas di AS.
“Tiga tahun terakhir semuanya berada dalam tiga tahun terakhir dalam hal catatan suhu,” ujar Petteri Taalas, sekretaris jenderal WMO. “Ini adalah bagian dari tren pemanasan jangka panjang,” lanjutnya.
TAGS : Bencana Alam Amerika
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/27512/Amerika-Rugi-Rp4110-Triliun-Gegara–Bencana-/