Kumpulan Aturan dan Doa Buka Puasa Yang Perlu Para Muslimah Ketahui!
Ibadah puasa adalah salah satu hal yang termasuk ke dalam rukun Islam. Dimana dalam ibadah tersebut, umat muslim diminta untuk mengendalikan beberapa macam hal, mulai dari rasa lapar dan haus, emosi, dan hal hal lainnya. Selain bertujuan untuk meningkatkan amalan serta ketaqwaan terhadap Allah SWT, masih ada banyak manfaat lain yang akan didapat oleh para umat muslim ketika melakukan ibadah tersebut, terutama dalam hal tali silaturahmi dan juga menjaga daya tahan tubuh.
Dalam Islam sendiri, ibadah puasa terdiri atas beberapa jenis, mulai dari puasa sunnah atau puasa yang disunahkan, ada juga puasa Ramadhan, yang tidak lain puasa wajib yang dilakukan selama 1 bulan penuh di bulan Ramadhan. 1 lagi yang tidak boleh ketinggalan adalah puasa qadha, ini adalah puasa pengganti, ketika seseorang tidak dapat melaksanakan puasa di bulan Ramadhan.
Tentunya untuk melakukan ibadah tersebut, ada beberapa tata cara yang sebaiknya diperhatikan dengan baik, terutama niat, dan juga doa buka puasa.
Aturan Puasa dan Doa Puasa Ramadhan
Dalam waktu yang tidak lama lagi, umat muslim akan memasuki bulan Ramadhan. Yang artinya umat muslim akan memasuki sebuah bulan, dimana dalam bulan tersebut, para umat muslim akan melakukan ibadah puasa selama 1 bulan penuh. Hal ini tertuang secara jelas pada salah satu ayat Al-Qur’an, QS. Al – Baqarah : 183, yang intinya mewajibkan umat muslim berpuasa, sebagaimana yang telah diwajibkan pada orang-orang sebelumnya, agar para umat muslim, lebih bertakwa.
Seperti diketahui bersama, orang yang bertakwa adalah orang-orang yang mampu mematuhi berbagai macam perintah dari Allah SWT, dan mampu menjauhi berbagai macam larangan yang diberikan. Walau terdengar mudah, namun ada kalanya hal tersebut sedikit sulit untuk dilakukan.
Untuk aturan atau tata cara berpuasa pada bulan ramadhan, tentu sudah tidak perlu diceritakan lagi, karena pastinya hampir semua muslim mengetahui akan hal tersebut. Namun bagaimana dengan niat puasa dan bacaan doa buka puasa yang shahih. Umumnya, orang hanya mengenal 1 macam doa buka puasa saja. Tapi ternyata ada beberapa doa buka puasa lainnya, yang juga dapat Anda baca.
Tidak banyak para muslim yang tahu, bahwa doa buka puasa yang yang paling sering didengar dan sering diucapkan. Ternyata bukan diambil dari hadist Nabi SAW, melainkan adalah doa yang dirumuskan oleh para ulama. Sedangkan doa yang mempunyai periwayatan yang sahih, sedikit berbeda. Hal ini seperti yang diriwayatkan langsung oleh Ibnu Umar Ra, ketika Rasulullah berbuka puasa, ada doa yang diucapkan. Artinya kira-kira ‘ rasa haus telah hilang, urat-urat telah basah, pastinya ada ganjaran yang diberikan atas kehendak Allah Taala’. Hal tersebut diriwayatkan langsung dari HR. Abu Dawud, Hakim, Daruquthni, dan Nasa’i.
Aturan Puasa dan Doa Puasa Qadha
Seperti diketahui bersama, puasa Ramadhan ini sendiri, bisa jadi pengecualian bagi beberapa kalangan tertentu, seperti mereka yang sedang sakit, musafir, atau para wanita yang sedang berhalangan. Namun pengecualian tersebut juga berlaku bagi para wanita hamil, dan juga ibu menyusui, walaupun ada juga berapa wanita hamil dan menyusui, yang masih dapat mengikuti kegiatan puasa di bulan ramadhan tersebut.
Mengingat ramadhan ini adalah puasa wajib, maka ketika Anda tidak dapat melakukan puasa pada bulan tersebut, hendaknya menggantinya di bulan lainnya, walaupun bisa juga diganti dengan cara fidyah. Proses penggantian ini yang disebut atau dikenal dengan istilah qadha. Proses penggantian ini sendiri tidak sulit, Anda hanya perlu menghitung berapa jumlah hari, dimana Anda tidak dapat puasa di bulan ramadhan, dan menggantinya sejumlah total hari yang sama, pada bulan lainnya. Misalnya saja Anda tidak dapat berpuasa selama sekitar 7 hari, maka Anda pun harus menggantinya pada bulan lainnya selama 7 hari pula. Adapun waktu 7 hari tersebut, dapat diselesaikan sekaligus, atau dengan cara dicicil. Tentunya hal ini tergantung situasi dan kesanggupan Anda sendiri.
Untuk tata cara qadha sendiri, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tata cara puasa pada umumnya. Dimana ketika seseorang mengerjakan puasa qadha tersebut di bulan lain selain bulan ramadhan, maka dirinya harus melakukan sahur sebelum matahari terbit, dan berbuka ketika matahari telah tenggelam. Tidak lupa, Anda juga harus membacakan bacaan niat doa puasa qadha pada malam hari, sebelum melakukan puasa qadha tersebut, dan juga membaca doa buka puasa, ketika berbuka puasa, pada saat matahari tenggelam.
Untuk bacaan niat qadha sendiri, sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda dengan bacaan atau niat puasa di bulan ramadhan. Hanya bedanya, kali ini Anda akan menambahkan kata-kata ‘An Qadha’I’ di dalam bacaan niat tersebut, sebagai pengganti ‘An Adai’. Sehingga artinya jadi sedikit berbeda, yang artinya Anda berniat untuk melaksanakan puasa qadha ramadhan keesokan hari, karena Allah Taa’la. Bacaaan seperti ini, tentunya dapat Anda baca di dalam hati, atau diucapkan langsung. Seperti yang disebutkan di atas, ada baiknya jika niat tersebut, diucapkan langsung setelah shalat Isya atau sebelum tidur. Sekedar berjaga-jaga jika Anda lupa untuk membaca niat puasa pada keesokan harinya.
Untuk proses makan dan minum, pada saat sahur dan buka tersebut tidak jauh berbeda dengan proses makan dan minum pada saat puasa pada bulan ramadhan. Demikian pula untuk bacaan buka puasa, tidak jauh berbeda dengan bacaan doa buka puasa pada umumnya.
Aturan dan Doa Puasa Sunnah
Selain puasa wajib yang diberikan pada umat muslim, ada juga puasa sunnah yang juga dapat dilakukan oleh para umat muslim. Seperti namanya puasa sunnah, artinya puasa seperti ini, tidak harus dilakukan, artinya boleh dilakukan atau tidak. Jika dilakukan akan mendapatkan pahala, sedangkan jika tidak, tentu tidak apa-apa.
Untuk aturannya sendiri, pada dasarnya tidak terlalu jauh berbeda dengan aturan berpuasa pada umumnya. Dimana, orang yang berpuasa harus melakukan sahur, niat, berbuka puasa dan doa pastinya membaca doa buka puasa.
Untuk puasa sunat ini sendiri cukup beragam, namun umum yang dilakukan adalah puasa senin dan kamis. Artinya puasa pada hari senin dan puasa pada hari kamis. Ketika Anda niat berpuasa pada hari senin, maka niat puasa yang sebaiknya dibacakan adalah, “niat saya puasa sunnah pada hari senin, karena Allah Taa’la’. Demikian pula ketika Anda hendak berpuasa pada hari kamis, maka niat bacaannya hanya sedikit berubah, terutama pada kata-kata senin, menjadi kamis.
Untuk waktu sahurnya sendiri tentunya tidak jauh berbeda dengan waktu sahur puasa di bulan ramadhan. Yaitu sebelum matahari terbit, atau setidaknya sebelum azan subuh berkumandang. Anda dapat mengkonsumsi berbagai macam makanan, namun pastikan makanan yang akan dikonsumsi kelak, mempunyai nutrisi yang baik, agar tubuh tetap dalam kondisi bugar, selama berpuasa kelak.
Berikutnya adalah berbuka puasa, untuk bacaan atau doa buka puasa sunnah ini, tidak jauh berbeda dengan doa buka puasa pada bulan ramadhan. Setelahnya, Anda dapat menambahkan doa tambahan, yang artinya kurang lebih ungkapan rasa syukur, atas hilangnya rasa dahaga dan pahala yang akan diraih, jika Allah menghendaki. Baru setelahnya, jika Anda ingin makan atau minum, maka panjatkan doa makan.
Sama seperti puasa pada bulan ramadhan, puasa pada hari senin kamis ini, juga mempunyai beberapa keunggulan, seperti yang diterangkan pada HR. An Nasai no. 2362 dan juga Ibnu Majah no. 1739. Dimana diceritakan, bahwa ketika seseorang rajin melakukan puasa pada hari-hari tersebut, maka berbagai macam urusannya jadi terasa lebih lancar, dibukanya pintu surga pada hari senin dan kamis, terhindar dari perbuatan syirik, dan beberapa keutamaan lainnya.
Selain puasa sunnah pada senin dan kamis, ada juga puasa lainnya yang memang dapat Anda lakukan. Misalnya saja puasa nazar, dan yang lainnya. Adapun untuk tata caranya sendiri, tentunya tidak terlalu jauh berbeda dengan tata cara puasa pada umumnya, hanya saja yang sedikit berbeda adalah bacaan niat, untuk melakukan puasa itu sendiri. Ketika Anda berniat untuk puasa nazar, maka ucapkan niat puasa, karena nazar, sehingga jelas, niat puasa tersebut untuk apa. Sedangkan untuk bacaan buka puasanya tentunya sama.
Aturan Membaca Doa Buka Puasa yang Baik
Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa ada beberapa doa buka puasa yang sebaiknya diberikan, ketika Anda telah selesai berbuka puasa. Umumnya umat muslim hanya mengetahui bahwa doa berbuka puasa hanya akan dibacakan, ketika waktu berbuka puasa tiba. Hal ini memang tidak salah. Namun ada juga doa buka puasa yang sebaiknya dibacakan ketika Anda sudah selesai berbuka puasa. Baru setelah itu, Anda dapat membaca doa sebelum makan, terutama ketika Anda hendak makan, makanan berbuka puasa, atau juga mengkonsumsi minuman untuk berbuka puasa.
Dalam melakukan ibadah puasa, tertib adalah hal yang sebaiknya Anda lakukan, mulai dari niat, melakukan kegiatan sahur, sebagai waktu tepat, untuk memberikan nutrisi penting untuk tubuh, agar mampu beraktivitas dengan baik selama seharian. Tidak lupa membaca doa buka puasa rumaysho agar kegiatan puasa jadi lebih afdol, dan diterima oleh Allah Taa’la. Jangan lupakan pula membaca doa-doa lainya yang menyertainya, seperti doa setelah berbuka puasa, dan doa makan, agar seluruh rangkaian puasa Anda selama seharian, jadi lebih terasa nikmat, dan bermanfaat untuk semuanya, terutama bagi diri Anda.
Seperti yang selintas dijelaskan di atas, ada cukup banyak manfaat yang akan didapat ketika melakukan ibadah puasa itu sendiri, baik itu, puasa sunnah, puasa wajib, atau jenis puasa lainnya. Salah satu manfaat yang akan didapat tubuh, ketika melakukan ibadah puasa tersebut adalah mampu memaksimalkan serta mencerdaskan 3 hal yaitu Intelektual (IQ), emosional (EQ), dan juga Spiritual (SQ). Selain itu, dengan berpuasa, tubuh juga akan jauh lebih baik, karena organ pencernaan yang umumnya terus bekerja, jadi beristirahat. Dimana pada masa tersebut, sistem pencernaan, jadi mempunyai waktu, untuk meregenerasi atau memperbaiki beberapa kinerja organ pencernaan yang kurang maksimal. Selain itu, pada saat seseorang berpuasa, maka cadangan energi yang ada di dalam tubuh juga akan ikut dipergunakan, dalam membantu aktivitas harian Anda. Cadangan energi ini didapat dari lemak, dan zat-zat tidak berguna lainya yang ada di dalam tubuh. Jadi selain berpuasa tersebut dapat meningkatkan iman pada Allah Ta’ala, juga mampu membuat tubuh jadi lebih bugar.
Dalam waktu yang tidak lama lagi, umat muslim akan memasuki bulan Ramadhan. Yang artinya umat muslim akan memasuki sebuah bulan, dimana dalam bulan tersebut, para umat muslim akan melakukan ibadah puasa selama 1 bulan penuh. Hal ini tertuang secara jelas pada salah satu ayat Al-Qur’an, QS. Al – Baqarah : 183, yang intinya mewajibkan umat muslim berpuasa, sebagaimana yang telah diwajibkan pada orang-orang sebelumnya, agar para umat muslim, lebih bertakwa. Seperti diketahui bersama, orang yang bertakwa adalah orang-orang yang mampu mematuhi berbagai macam perintah dari Allah SWT, dan mampu menjauhi berbagai macam larangan yang diberikan. Walau terdengar mudah, namun ada kalanya hal tersebut sedikit sulit untuk dilakukan. Untuk aturan atau tata cara berpuasa pada bulan ramadhan, tentu sudah tidak perlu diceritakan lagi, karena pastinya hampir semua muslim mengetahui akan hal tersebut. Namun bagaimana dengan niat puasa dan bacaan doa buka puasa yang shahih. Umumnya, orang hanya mengenal 1 macam doa buka puasa saja. Tapi ternyata ada beberapa doa buka puasa lainnya, yang juga dapat Anda baca. Tidak banyak para muslim yang tahu, bahwa doa buka puasa yang yang paling sering didengar dan sering diucapkan. Ternyata bukan diambil dari hadist Nabi SAW, melainkan adalah doa yang dirumuskan oleh para ulama. Sedangkan doa yang mempunyai periwayatan yang sahih, sedikit berbeda. Hal ini seperti yang diriwayatkan langsung oleh Ibnu Umar Ra, ketika Rasulullah berbuka puasa, ada doa yang diucapkan. Artinya kira-kira ‘ rasa haus telah hilang, urat-urat telah basah, pastinya ada ganjaran yang diberikan atas kehendak Allah Taala’. Hal tersebut diriwayatkan langsung dari HR. Abu Dawud, Hakim, Daruquthni, dan Nasa’i.
Seperti diketahui bersama, puasa Ramadhan ini sendiri, bisa jadi pengecualian bagi beberapa kalangan tertentu, seperti mereka yang sedang sakit, musafir, atau para wanita yang sedang berhalangan. Namun pengecualian tersebut juga berlaku bagi para wanita hamil, dan juga ibu menyusui, walaupun ada juga berapa wanita hamil dan menyusui, yang masih dapat mengikuti kegiatan puasa di bulan ramadhan tersebut. Mengingat ramadhan ini adalah puasa wajib, maka ketika Anda tidak dapat melakukan puasa pada bulan tersebut, hendaknya menggantinya di bulan lainnya, walaupun bisa juga diganti dengan cara fidyah. Proses penggantian ini yang disebut atau dikenal dengan istilah qadha. Proses penggantian ini sendiri tidak sulit, Anda hanya perlu menghitung berapa jumlah hari, dimana Anda tidak dapat puasa di bulan ramadhan, dan menggantinya sejumlah total hari yang sama, pada bulan lainnya. Misalnya saja Anda tidak dapat berpuasa selama sekitar 7 hari, maka Anda pun harus menggantinya pada bulan lainnya selama 7 hari pula. Adapun waktu 7 hari tersebut, dapat diselesaikan sekaligus, atau dengan cara dicicil. Tentunya hal ini tergantung situasi dan kesanggupan Anda sendiri. Untuk tata cara qadha sendiri, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tata cara puasa pada umumnya. Dimana ketika seseorang mengerjakan puasa qadha tersebut di bulan lain selain bulan ramadhan, maka dirinya harus melakukan sahur sebelum matahari terbit, dan berbuka ketika matahari telah tenggelam. Tidak lupa, Anda juga harus membacakan bacaan niat doa puasa qadha pada malam hari, sebelum melakukan puasa qadha tersebut, dan juga membaca doa buka puasa, ketika berbuka puasa, pada saat matahari tenggelam. Untuk bacaan niat qadha sendiri, sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda dengan bacaan atau niat puasa di bulan ramadhan. Hanya bedanya, kali ini Anda akan menambahkan kata-kata ‘An Qadha’I’ di dalam bacaan niat tersebut, sebagai pengganti ‘An Adai’. Sehingga artinya jadi sedikit berbeda, yang artinya Anda berniat untuk melaksanakan puasa qadha ramadhan keesokan hari, karena Allah Taa’la. Bacaaan seperti ini, tentunya dapat Anda baca di dalam hati, atau diucapkan langsung. Seperti yang disebutkan di atas, ada baiknya jika niat tersebut, diucapkan langsung setelah shalat Isya atau sebelum tidur. Sekedar berjaga-jaga jika Anda lupa untuk membaca niat puasa pada keesokan harinya. Untuk proses makan dan minum, pada saat sahur dan buka tersebut tidak jauh berbeda dengan proses makan dan minum pada saat puasa pada bulan ramadhan. Demikian pula untuk bacaan buka puasa, tidak jauh berbeda dengan bacaan doa buka puasa pada umumnya.
Selain puasa wajib yang diberikan pada umat muslim, ada juga puasa sunnah yang juga dapat dilakukan oleh para umat muslim. Seperti namanya puasa sunnah, artinya puasa seperti ini, tidak harus dilakukan, artinya boleh dilakukan atau tidak. Jika dilakukan akan mendapatkan pahala, sedangkan jika tidak, tentu tidak apa-apa. Untuk aturannya sendiri, pada dasarnya tidak terlalu jauh berbeda dengan aturan berpuasa pada umumnya. Dimana, orang yang berpuasa harus melakukan sahur, niat, berbuka puasa dan doa pastinya membaca doa buka puasa. Untuk puasa sunat ini sendiri cukup beragam, namun umum yang dilakukan adalah puasa senin dan kamis. Artinya puasa pada hari senin dan puasa pada hari kamis. Ketika Anda niat berpuasa pada hari senin, maka niat puasa yang sebaiknya dibacakan adalah, “niat saya puasa sunnah pada hari senin, karena Allah Taa’la’. Demikian pula ketika Anda hendak berpuasa pada hari kamis, maka niat bacaannya hanya sedikit berubah, terutama pada kata-kata senin, menjadi kamis. Untuk waktu sahurnya sendiri tentunya tidak jauh berbeda dengan waktu sahur puasa di bulan ramadhan. Yaitu sebelum matahari terbit, atau setidaknya sebelum azan subuh berkumandang. Anda dapat mengkonsumsi berbagai macam makanan, namun pastikan makanan yang akan dikonsumsi kelak, mempunyai nutrisi yang baik, agar tubuh tetap dalam kondisi bugar, selama berpuasa kelak. Berikutnya adalah berbuka puasa, untuk bacaan atau doa buka puasa sunnah ini, tidak jauh berbeda dengan doa buka puasa pada bulan ramadhan. Setelahnya, Anda dapat menambahkan doa tambahan, yang artinya kurang lebih ungkapan rasa syukur, atas hilangnya rasa dahaga dan pahala yang akan diraih, jika Allah menghendaki. Baru setelahnya, jika Anda ingin makan atau minum, maka panjatkan doa makan. Sama seperti puasa pada bulan ramadhan, puasa pada hari senin kamis ini, juga mempunyai beberapa keunggulan, seperti yang diterangkan pada HR. An Nasai no. 2362 dan juga Ibnu Majah no. 1739. Dimana diceritakan, bahwa ketika seseorang rajin melakukan puasa pada hari-hari tersebut, maka berbagai macam urusannya jadi terasa lebih lancar, dibukanya pintu surga pada hari senin dan kamis, terhindar dari perbuatan syirik, dan beberapa keutamaan lainnya. Selain puasa sunnah pada senin dan kamis, ada juga puasa lainnya yang memang dapat Anda lakukan. Misalnya saja puasa nazar, dan yang lainnya. Adapun untuk tata caranya sendiri, tentunya tidak terlalu jauh berbeda dengan tata cara puasa pada umumnya, hanya saja yang sedikit berbeda adalah bacaan niat, untuk melakukan puasa itu sendiri. Ketika Anda berniat untuk puasa nazar, maka ucapkan niat puasa, karena nazar, sehingga jelas, niat puasa tersebut untuk apa. Sedangkan untuk bacaan buka puasanya tentunya sama.
Bagaimana Aturan puasa dan doa puasa Ramadhan?
Bagaimana Aturan puasa dan doa puasa qadha?
Bagaimana Aturan dan doa puasa sunnah?