Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan
Pendidikan karakter anak merupakan suatu proses pembentukan karakter yang akan memberikan dampak baik terhadap perkembangan kepribadian, emosional maupun spiritual. Pendidikan karakter sering disebut juga pendidikan moral termasuk bagian penting dalam membangun jati diri sebuah bangsa, tepatnya dalam membangun generasi-generasi berkualitas dengan karakter tangguh, mandiri, kreatif, aktif dan penuh dedikasi tinggi.
Dalam sejarahnya, di seluruh dunia pendidikan karakter mengembankan 2 tujuan, yaitu untuk membangun manusia menjadi pintar dan untuk membantu manusia menjadi lebih baik. Mungkin cukup mudah membentuk dan menciptakan manusia menjadi cerdas dan pintar. Akan tetapi, menciptakan manusia yang orang yang baik dan bijak bukanlah perkara mudah. Dewasa ini, problem moral menjadi persoalan akut bahkan seperti penyakit kronis yang selalu mengiringi kehidupan manusia. Sangat wajar jika kemudian pendidikan karakter anak begitu dibutuhkan.
7 Alasan Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan
Berdasarkan Kirschenbaum (2000) yang juga dijelaskan oleh Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta, terdapat beberapa penamaan nomenklatur mengenai kajian pembentukan karakter anak. Diantaranya ialah pendidikan moral, pendidikan nilai, pendidikan religius, pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti. Terkadang masing-masing penamaan tersebut digunakan secara bertukaran. Misal, di Indonesia pendidikan karakter juga meliputi pendidikan nilai, pendidikan moral dan pendidikan religius itu sendiri.
Ditinjau dari aspek kepribadian, karakter ialah cerminan dari kepribadian seorang manusia secara utuh. Kepribadian yang dimaksudkan meliput mentalitas, perilaku dan sikap seseorang. Pendidikan karakter semacam ini sengaja dilakukan untuk mendidik tata krama, sopan santun, budi pekerti dan adat istiadat seorang anak. Pendidikan ini juga lebih menekankan pada perilaku-perilaku aktual mengenai bagaimana seseorang bisa disebut sebagai orang dengan kepribadian baik atau sebaliknya berdasarkan norma kontekstual dan kultural.
Berdasarkan Lickona, terdapat tujuh alasan mengapa pendidikan karakter itu harus diajarkan kepada anak, baik di sekolah, lingkungan rumah dan sebagainya, yaitu:
- Pendidikan karakter menjadi langkah terbaik untuk menjamin anak agar tumbuh dengan kepribadian baik dalam kehidupannya.
- Sebagai langkah baik untuk membantu anak meningkatkan prestasi akademik.
- Pendidikan karakter akan membantu anak yang belum bisa membentuk karakter kuat di lingkungan lain di luar rumah, sekolah atau lainnya.
- Mempersiapkan siswa untuk belajar menghormati orang lain dan mampu hidup bersosial dengan masyarakat yang beragam.
- Berangkat dari masalah moral sosial seperti ketidakjujuran, ketidaksopanan, kekerasan, pelanggaran etos kerja, pelanggaran kegiatan seksual dan lain sebagainya.
- Persiapan terbaik untuk menyongsong perilaku di dunia kerja.
- Memberikan pembelajaran mengenai nilai-nilai budaya kepada anak.
Beberapa alasan mengapa pentingnya pendidikan karakter dalam dunia pendidikan di atas tidak sekedar untuk mengembangkan kemampuan anak semata. Melainkan juga berfungsi untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang lebih bermartabat. Perlu diketahui, secara umum materi pendidikan karakter itu cukup luas seperti yang dijelaskan oleh Berkowitz, Battistich dan Bier (2008: 442). Dalam beberapa penelitian yang dilakukannya ditemukan jika setidaknya ada 25 variabel yang bisa digunakan sebagai materi pendidikan karakter.
Namun hanya ada 10 variabel yang paling umum digunakan, seperti perilaku seksual, pengetahuan karakter, pemahaman sosial moral, keterampilan pemecahan masalah, kompetensi emosional, hubungan dengan orang lain, perasaan tertarik dengan sekolah, prestasi akademik, kompetensi berkomunikasi dan sikap pada guru. Pendidikan karakter yang diintegrasikan dalam seluruh masyarakat sekolah merupakan strategi untuk mengingatkan para siswa untuk berhubungan dengan berbagai konflik, membantu menjaga siswa agar selalu siaga dalam lingkungan pendidikan dan menginvestasikan masyarakat berpartisipasi aktif sebagai warga negara.
Pendidikan Karakter dalam Dunia Pendidikan di Indonesia
Seperti yang telah dijelaskan, menurunnya kualitas moral dalam kehidupan manusia menjadi alasan utama mengapa pendidikan karakter sangat dibutuhkan hari ini. Indonesia memandang hal ini sangat penting sehingga setiap sekolah diwajibkan mengambil peran dan tanggung jawab untuk mengembangkan karakter dan nilai-nilai yang baik untuk membentuk siswa-siswi yang baik. Pendidikan karakter nantinya akan diarahkan untuk mengajari siswa bagaimana cara menanamkan rasa hormat, jujur, tanggung jawab, peduli, adil sehingga mereka mampu untuk memahami, memperhatikan dan mengamalkan nilai-nilai baik tersebut dalam kehidupan mereka sendiri hingga dewasa kelak.
Saat ini pendidikan karakter di Indonesia sudah diimplementasikan dalam sistem pembelajaran. Berdasarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam laman resmi Kemendikbud.go.id, terdapat 18 nilai-nilai penting yang harus diterapkan dalam proses pendidikan di Indonesia. 18 nilai yang dimaksudkan meliputi nilai religius, jujur, kerja keras, toleransi, disiplin, kreatif, demokratis, mandiri, semangat kebangsaan, rasa ingin tahu, cinta tanah air, komunikatif, menghargai prestasi, cinta damai, peduli lingkungan, gemar membaca, tanggung jawab dan peduli sosial. Dengan adanya pendidikan tersebut, diharapkan akan membawa dampak positif baik terhadap perkembangan emosional, spiritual maupun kepribadian seseorang.
5 Karakter yang Perlu Ditanamkan pada Moral Anak
Perlu diketahui, anak-anak yang tidak dididik karakternya pada usia dini akan tumbuh dengan karakter negatif ketika dewasa nanti. Masyarakat di sekitarnya akan memandang negatif perilaku anak tersebut dan membuatnya sulit masuk bahkan sulit diterima dengan baik di lingkungan masyarakat. Maka dari itu, pendidikan karakter wajib diberikan sejak dini untuk membentuk jati diri yang baik pada diri seorang anak. Berikut ini 5 jenis pendidikan karakter yang diajarkan di sekolah dan digunakan sebagai dasar tenaga pengajar untuk ditanamkan pada peserta didik. Dalam hal ini, acuan yang digunakan menurut Sekolah Prestasi Global.
1. Karakter Religius
Nilai agama merupakan sumber utama dari pendidikan karakter yang diberlakukan di sekolah. Hal ini dikarenakan agama menjadi nilai pada dasar yang dimiliki seseorang. Berangkat dari nilai agama, pengembangan sikap, sifat hingga perilaku seorang peserta didik akan dilakukan selanjutnya. Nilai-nilai agama sangat tepat diajarkan pada anak sejak usia dini dan harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dalam memahami pembelajaran yang diberikan. Anak-anak ialah dan contoh dan pengikut yang baik. mereka akan berperilaku dengan mencontoh perilaku orang dewasa yang ada di sekitarnya, termasuk mengenai kesadaran beragama.
2. Cinta Kebersihan dan Lingkungannya
Berikutnya mengajarkan siswa membentuk karakter mencintai kebersihan dan lingkungannya. Dalam agama, Islam mengajarkan sikap kecintaan terhadap kebersihan dan lingkungan. Bahkan Islam mengajarkan jika kebersihan itu merupakan sebagian dari iman dan wajib dijaga oleh seluruh umat muslim sebagai bukti menjaga ciptaan Allah yang diberikan untuk manusia. Pengajar akan memberikan peserta didik bagaimana cara memiliki pribadi yang sehat dan memiliki jiwa yang kuat. Selain itu, anak-anak juga harus diajarkan bagaimana cara menghargai lingkungan sekitarnya. Menjaga kebersihan lingkungan bisa ditanamkan dengan melakukan hal-hal kecil seperti membersihkan kelas, membersihkan kamar, membersihkan halaman rumah atau sekolah, membuang sampah pada tempatnya dan lain sebagainya.
3. Perilaku Peduli
Salah satu karakter baik yang akan membuat seseorang memiliki posisi yang baik dalam lingkungan masyarakat ialah memiliki rasa empati atau peduli sesama. Dalam hal ini, dunia pendidikan dituntut mampu mendorong peserta didik memiliki rasa kepedulian yang tinggi, mulai dari skala paling kecil seperti peduli pada teman kelasnya. Pendidikan karakter ini juga akan membentuk siswa yang gemar tolong-menolong seperti membuat surat tulisan tangan untuk diberikan pada teman yang sakit, bekerja sama saat adanya tugas kelompok, mengumpulkan uang belasungkawa saat adanya musibah pada seorang teman dan sebagainya.
4. Perilaku Jujur
Jujur termasuk karakter yang semakin langka di era seperti sekarang ini. Padahal untuk memperbaiki nasib bangsa, karakter jujur sangat dibutuhkan dan wajib ditanamkan pada generasi baru. Mengembangkan sikap jujur mungkin akan menjadi tantangan bagi beberapa orang karena dengan karakter ini, seseorang akan dipercaya orang lain. Menghadapi tantangan saat anak berusia dewasa, keberadaan karakter jujur dalam dirinya merupakan investasi yang membantu anak membangun hubungan komunikasi dengan orang lain. Anak yang telah memiliki sikap jujur akan lebih mudah diterima di tengah masyarakat yang selalu mendambakan kejujuran. Dalam dunia sekolah, karakter jujur bisa diajarkan melalui tidak berlaku curang saat ujian, membuat tugas sendiri, tidak menjiplak hingga membuat kantin kejujuran.
5. Karakter Cinta Tanah Air
Memiliki karakter cinta tanah air artinya memiliki wawasan, cara berpikir dan cara bertindak yang selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negara dibandingkan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Pendidikan karakter ini sangat penting untuk membangun nasionalisme pada peserta didik. Dalam dunia pendidikan, pendidikan karakter cinta tanah air bisa dilakukan dari hal-hal sederhana seperti melakukan upacara bendera setiap hari Senin, mengikuti perayaan Hari Kemerdekaan, menghafal dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan lain sebagainya. Menjadi insan yang agamis dan selalu mencintai negara akan membantu anak dengan karakter yang siap memberikan kontribusi positif untuk kehidupan bernegara dan beragama.
Metode-Metode dalam Pendidikan Karakter dalam Dunia Pendidikan
Berikut metode yang dilakukan untuk memberikan pendidikan karakter. Tidak hanya digunakan di sekolah, pendidikan karakter juga wajib diajarkan di lingkungan keluarga sehingga akan memberikan hasil yang lebih maksimal. Ingat, keluarga mengambil peran penting dalam pembentukan karakter seorang anak.
-
- Metode Percakapan, yaitu sebuah pendidikan karakter yang dilakukan melalui pembicaraan oleh dua pihak atau lebih yang akan membahas topik tertentu sesuai tujuan yang ingin dicapai. Kuncinya, metode ini menggunakan komunikasi timbal balik dan bukan dilakukan dengan cara berceramah untuk mengajarkan anak.
- Metode Bercerita adalah yang biasanya diberikan untuk pendidikan karakter di sekolah dasar. Saat masa ini, anak-anak memang mudah menyerap pesan moral melalui kisah-kisah tokoh fantasi maupun tokoh teladan agama. Cerita akan disampaikan dengan cara yang menarik dan sesuai kemampuan anak menyerap pesan. Misalnya, menceritakan kisah para Nabi dan Rasul untuk membentuk karakter peserta didik yang berakhlak.
- Metode Keteladanan. Anak-anak membangun karakter dengan mencontoh perilaku orang-orang yang ada di sekitarnya. Untuk itu, keteladanan menjadi metode penting yang wajib diberikan secara langsung di depan seorang anak.
- Metode ‘Ibrah dan Mau’idah, yaitu mendidik anak dengan mengajarkan manfaat fitrah manusia yang selalu menginginkan kesenangan dan menjauhi kesengsaraan. Dalam pendidikan karakter ini biasanya dilakukan dengan memberikan janji dan ancaman yang lebih dikenal dengan reward and punishment.
- Metode Pembiasaan yaitu metode pengenalan pendidikan karakter melalui pembiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi bagian kebiasaan positif yang melekat pada diri siswa. Begitulah beberapa metode atau cara mendidik anak yang wajib diterapkan dunia pendidikan maupun lingkungan keluarga Indonesia.
Karena, • Pendidikan karakter menjadi langkah terbaik untuk menjamin anak agar tumbuh dengan kepribadian baik dalam kehidupannya. • Sebagai langkah baik untuk membantu anak meningkatkan prestasi akademik. • Pendidikan karakter akan membantu anak yang belum bisa membentuk karakter kuat di lingkungan lain di luar rumah, sekolah atau lainnya. • Mempersiapkan siswa untuk belajar menghormati orang lain dan mampu hidup bersosial dengan masyarakat yang beragam. • Berangkat dari masalah moral sosial seperti ketidakjujuran, ketidaksopanan, kekerasan, pelanggaran etos kerja, pelanggaran kegiatan seksual dan lain sebagainya. • Persiapan terbaik untuk menyongsong perilaku di dunia kerja. • Memberikan pembelajaran mengenai nilai-nilai budaya kepada anak.
• Karakter religius • Cinta kebersihan dan lingkungannya • Perilaku peduli • Perilaku jujur • Karakter cinta tanah air
• Metode percakapan, yaitu sebuah pendidikan karakter yang dilakukan melalui pembicaraan oleh dua pihak atau lebih yang akan membahas topik tertentu sesuai tujuan yang ingin dicapai. Kuncinya, metode ini menggunakan komunikasi timbal balik dan bukan dilakukan dengan cara berceramah untuk mengajarkan anak. • Metode bercerita adalah yang biasanya diberikan untuk pendidikan karakter di sekolah dasar. Saat masa ini, anak-anak memang mudah menyerap pesan moral melalui kisah-kisah tokoh fantasi maupun tokoh teladan agama. Cerita akan disampaikan dengan cara yang menarik dan sesuai kemampuan anak menyerap pesan. Misalnya, menceritakan kisah para Nabi dan Rasul untuk membentuk karakter peserta didik yang berakhlak. • Metode keteladanan. Anak-anak membangun karakter dengan mencontoh perilaku orang-orang yang ada di sekitarnya. Untuk itu, keteladanan menjadi metode penting yang wajib diberikan secara langsung di depan seorang anak. • Metode ‘ibrah dan mau’idah, yaitu mendidik anak dengan mengajarkan manfaat fitrah manusia yang selalu menginginkan kesenangan dan menjauhi kesengsaraan. Dalam pendidikan karakter ini biasanya dilakukan dengan memberikan janji dan ancaman yang lebih dikenal dengan reward and punishment. • Metode pembiasaan yaitu metode pengenalan pendidikan karakter melalui pembiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi bagian kebiasaan positif yang melekat pada diri siswa. Begitulah beberapa metode atau cara mendidik anak yang wajib diterapkan dunia pendidikan maupun lingkungan keluarga Indonesia.
Pendidikan Karakter juga dapat diajarkan kepada anak melalui video dalam bentuk media pembelajaran yang menampilkan peragaan-peragaan metode di atas secara visual dan dapat diakses oleh anak melalui gadget setiap saat. Media ini menggunakan metode e-learning. Tools / Alat e-learning ini banyak dijual dipasaran, salah satunya adalah SIDIA. E-learning juga dapat dibuat sesuai kebutuhan oleh Perusahaan Jasa Pembuatan E-Learning.
Mengapa pendidikan karakter itu harus diajarkan kepada anak?
Sebutkan 5 Karakter yang Perlu Ditanamkan pada Moral Anak!
Sebutkan Metode-metode dalam Pendidikan Karakter dalam Dunia Pendidikan!