Take a fresh look at your lifestyle.

Nasib 19 Bahasa Daerah di Ujung Tanduk

0
Nasib 19 Bahasa Daerah di Ujung Tanduk

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Prof. Dr. Dadang Sunendar

Jakarta – Nasib bahasa daerah di Indonesia kian mengkhawatirkan. Menurut Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Prof. Dr. Dadang Sunendar, setidaknya 19 bahasa daerah kini sedang mengalami ancaman kepunahan, dan dikhawatirkan menyusul 11 bahasa daerah yang sebelumnya sudah dinyatakan punah.

“Kebanyakan (bahasa daerah yang terancam punah) dari Papua, Papua Barat, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Di sana paling rentan sekaligus paling banyak,” terang Dadang usai peringatan Bahasa Daerah Internasional 21 Februari, Rabu (21/2) di Jakarta.

Menilik data Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Indonesia memiliki 652 bahasa daerah. Namun hingga hari ini, baru 71 di antaranya yang bisa dipetakan berdasarkan vitalitasnya.

Dari 71 bahasa daerah tersebut, 19 bahasa daerah dinyatakan aman, 16 bahasa stabil, dua bahasa mengalami kemunduran, 19 bahasa terancam punah, empat bahasa kritis, dan 11 bahasa sudah dinyatakan punah.

“Karena itu kami bekerjasama dengan pemerintah daerah, sesuai amanat undang-undang. Kami membantu pemda mengingatkan bahasa daerah, karena mereka yang memiliki dan tahu persis tentang kondisi bahasa daerahnya,” kata Dadang.

Khusus di kawasan Indonesia bagian timur, Dadang mengakui masih banyak bahasa daerah yang belum teridentifikasi. Alasannya, setiap desa dan atau kecamatan, memiliki bahasa yang berbeda dengan desa atau kecamatan lainnya.

Dadang mencontohkan, di Papua ada 380 bahasa daerah. Sementara yang baru teridentifikasi hanya 28 bahasa daerah setempat.

“Mereka (umumnya) tidak bisa saling memahami karena tiap desa beda bahasa,” ujarnya.

TAGS : Bahasa Daerah Pendidikan Badan Pengembangan Bahasa

This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin

Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/29497/Nasib-19-Bahasa-Daerah-di-Ujung-Tanduk/

Leave A Reply

Your email address will not be published.