Take a fresh look at your lifestyle.

7 Jenis Berita Fundamental Forex yang Paling Berpengaruh

0

Jenis Berita Fundamental Forex yang Paling Berpengaruh – Dalam dunia trading forex, ada berbagai macam berita fundamental yang sangat berpengaruh dalam pergerakan mata uang. Meskipun demikian, tidak semua berita tersebut memiliki pengaruh yang sangat signifikan dalam pergerakan mata uang. Contohnya pidato presiden mungkin tak dihiraukan pasar, tetapi pengumuman suku bunga bank sentral malah berdampak besar.

Antara belasan hingga puluhan berita ekonomi penting akan diliput oleh media massa. Trader harus mengetahui berita apa saja yang paling berpengaruh pada analisis fundamental forex. Wawasan ini akan sangat bermanfaat untuk analisis fundamental jangka panjang maupun penerapan teknik news trading.
 

Mengapa Berita Forex Itu Penting?

 
Mengapa Berita Forex Itu Penting- Wartawan
 
Berita forex atau biasa disebut dengan berita fundamental selalu ditunggu kehadirannya oleh pra trader. Sebab, faktor ini merupakan penentu harga mata yang yang akan diperdagangkan. Jadi sangat penting untuk Anda menguasai faktor fundamental dan mampu membacanya agar Anda bisa sukses melakukan trading di pasar forex.

Agar bisa mengetahui apakah berita fundamental penting atau tidak, Anda membutuhkan pengalaman dan pengetahuan yang memadai. Di tahap awal, mungkin akan wajar jika Anda pemula kurang bisa memahami perkembangan pasar dan informasi yang sedang terjadi.

Informasi yang terus berkembang dan dinamis membuat Anda harus benar-benar mengetahui apa yang sedang terjadi di pasar secara keseluruhan. Dengan demikian, Anda sangat membutuhkan akses yang bisa membantu Anda untuk mengetahui informasi yang sedang beredar di pasaran.

Ada tujuh jenis berita fundamental forex yang paling berpengaruh, yakni tingkat pengangguran (Unemployment Rate), produk domestik bruto (Gross Domestic Product/GDP), tingkat inflasi konsumen (Consumer Price Index/CPI), suku bunga (Interest Rate), Nonfarm Payroll (NFP), penjualan eceran (Retail Sales), dan Purchasing Managers’ Index (PMI).

Trading menggunakan berita yang sedang berlangsung memerlukan analisa fundamental yang baik. Meskipun Anda lebih mengandalkan analisa teknikal, berita fundamental adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan dengan baik bagi seorang trader.

Hal di atas perlu dilakukan, sebab berita ekonomi memengaruhi pergerakan grafik di pasar forex. Trading yang paling baik adalah dengan menggabungkan analisa teknikal dan analisa fundamental agar lebih akurat dan kuat.
 

7 Jenis Berita Fundamental Forex yang Paling Berpengaruh

 
Jenis Berita Fundamental Forex yang Paling Berpengaruh - Wartawan
 
Berikut kami paparkan penjelasan dari 7 jenis Berita Fundamental Forex yang paling berpengaruh dan perlu Anda ketahui :
 

1.NFP (Non Farm Payrolls)

NFP atau Nor Farm Payrolls merupakan laporan yang dikeluarkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat dan termasuk laporan paling penting pada kegiatan ekonomi yang sedang terjadi. Hampir sebagian besar trader menantikan perilisan berita ini, sebab akan sangat berpengaruh terhadap pergerakan mata uang USD.

NFP biasanya rilis setiap hari Jumat pertama di setiap bulan dan pengaruh NFP bisa menggerakkan harga lebih dari 100 pips.
 

2. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP)

Data GDP mengukur kesehatan perekonomian secara keseluruhan. Semakin tinggi laju pertumbuhan GDP, berarti perekonomian makin energik dan mata uang suatu negara akan semakin kuat. Sebaliknya, penurunan GDP dapat mendorong nilai tukar mata uang untuk melemah di pasar forex. Apalagi jika GDP menunjukkan bahwa sebuah negara tengah mengalami resesi.

Laporan GDP umumnya diumumkan dalam basis kuartalan. Data GDP kuartal pertama akan dipublikasikan pada bulan April, Mei, atau Juni. Data GDP kuartal kedua akan dipublikasikan pada bulan Juli, Agustus, atau September. Demikian seterusnya. Suatu perekonomian akan dinyatakan mengalami resesi ketika pertumbuhan GDP tercatat negatif selama dua kuartal berturut-turut.
 

3. PMI (Purchasing Managers’ Index)

Data PMI dibuat berdasarkan hasil survei terhadap manajer-manajer purchasing dalam sektor tertentu di suatu negara. Data PMI yang paling berpengaruh terutama bersumber dari sektor manufaktur dan jasa. Periset akan menanyakan kepada responden tentang penilaian mereka terhadap prospek bisnis dalam enam bulan ke depan. Misalnya terkait apakah mereka ingin melakukan rekrutmen atau PHK, apakah pesanan baru mengalami kenaikan atau penurunan, dan sejenisnya.

Cara mengevaluasi data PMI adalah dengan mencermati apakah skor-nya berada di atas atau di bawah ambang 50. Data di bawah 50 menandakan sektor terkait sedang mengalami resesi, sedangkan data di atas 50 menandakan sektor bisnis itu terus berekspansi. Dalam kondisi pertumbuhan ekonomi normal, skor PMI biasanya berada antara 50-60.

Trader forex biasanya memantau kalender forex untuk mengetahui data-data berdampak besar ini segera setelah diumumkan. Mulai dari tingkat pengangguran hingga data PMI akan langsung muncul dalam kalender forex setelah publikasi, karena sudah dijadwalkan sebelumnya. Tapi selain data-data tersebut, masih ada banyak berita fundamental forex yang muncul secara tak terduga. Misalnya tentang peperangan, hasil pemilu, atau konflik diplomatik antar negara. Oleh karena itu, ada baiknya pula mengikuti berita forex harian yaitu di dailyfx agar tidak ketinggalan kabar penting.
 

4. Suku Bunga (Interest Rate)

Selanjutnya yaitu, Trader forex pasti selalu memperhatikan perubahan suku bunga acuan yang ditentukan oleh bank sentral dalam kerangka kebijakan moneter. Selain suku bunga, instrumen kebijakan moneter lain seperti program pembelian/penjualan obligasi dan Quantitative Easing juga bakal disoroti karena berpotensi memengaruhi permintaan/penawaran uang.

Bank sentral mengadakan rapat berkala (biasanya sebulan sekali) untuk menentukan perubahan kebijakan moneter ke depan. Suku bunga tinggi dan penjualan obligasi akan mendorong kenaikan permintaan terhadap suatu mata uang, sehingga nilai tukarnya makin kuat. Sedangkan suku bunga rendah dan quantitative easing bakal menaikkan penawaran suatu mata uang, sehingga nilai tukar akan cenderung melemah.

Asumsinya, investor akan lebih menyukai mata uang dengan bunga lebih tinggi karena dapat memperoleh imbal hasil lebih tinggi dari simpanan jangka pendek maupun obligasi jangka panjang. Sebaliknya, mata uang dengan suku bunga lebih rendah akan makin kurang menarik bagi investor.
 

5. Tingkat Pengangguran (Unemployment Rate)

Tingkat pengangguran merupakan masalah krusial bagi negara mana pun. Apabila tingkat pengangguran meningkat, kesejahteraan masyarakat berkurang dan perekonomian pasti akan memburuk. Sebaliknya jika tingkat pengangguran menurun, kesejahteraan masyarakat meningkat dan pertumbuhan ekonomi terakselerasi.

Sebagian besar negara di dunia menyusun data statistik tingkat pengangguran secara berkala. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang akan mempublikasikan data ini setiap bulan. Data tingkat pengangguran yang lebih rendah dari ekspektasi pasar biasanya akan memicu penguatan mata uang terkait.
 

6. Penjualan Eceran (Retail Sales)

Indikator Penjualan Eceran (Retail Sales) akan mencatat total penjualan barang di sektor, namun tidak memperhitungkan jasa di dalamnya. Indikator yang satu ini sangat bermanfaat untuk mengukur tingkat pengeluaran konsumen.

Pada umumnya, saat AEI mengalami kenaikan, maka retail sales akan meningkat karena naiknya upah pasti yang diikuti dengan meningkatnya konsumsi. Saat retail sales mengalami kenaikan, itu artinya mata uang juga akan mengalami kenaikan.
 

7. Tingkat Inflasi Konsumen (Consumer Price Index/CPI)

Tingkat inflasi konsumen mengukur laju pertumbuhan harga-harga barang dan jasa di suatu negara dibandingkan dengan basis tahun dasar tertentu. Orang awam boleh jadi membenci inflasi karena dianggap mengakibatkan penurunan daya beli uang. Faktanya inflasi yang berlebihan memang berbahaya, tetapi inflasi dalam tingkat moderat tetap dibutuhkan oleh perekonomian. Adanya inflasi akan memastikan perekonomian terus bertumbuh dari waktu ke waktu.

Kebanyakan bank sentral negara maju menargetkan tingkat inflasi antara 2 persen, sedangkan bank sentral negara berkembang seringkali menargetkan inflasi antara 3-4 persen. Apabila tingkat inflasi melebihi target, bank sentral akan menaikkan suku bunga dengan tujuan mengendalikan kenaikan harga-harga. Sebaliknya jika inflasi tak mencapai target, bank sentral akan mengurangi suku bunga demi mendorong kenaikan harga-harga.

Demikianlah 7 berita Fundamental Forex yang paling berpengaruh dalam trading yang tentunya akan bermanfaat untuk Anda para trader. Memahami 7 berita forex diatas akan sangat membantu Anda untuk mendapatkan hasil trading yang optimal.
 
Baca Juga : 10 Tips Sukses Memulai Bisnis untuk Pemula
 
 

Sebutkan 7 Jenis Berita Fundamental Forex yang Paling Berpengaruh!

tujuh jenis berita fundamental forex yang paling berpengaruh, yakni tingkat pengangguran (Unemployment Rate), produk domestik bruto (Gross Domestic Product/GDP), tingkat inflasi konsumen (Consumer Price Index/CPI), suku bunga (Interest Rate), Nonfarm Payroll (NFP), penjualan eceran (Retail Sales), dan Purchasing Managers’ Index (PMI).

Mengapa Berita Forex Itu Penting?

Berita forex atau biasa disebut dengan berita fundamental selalu ditunggu kehadirannya oleh pra trader. Sebab, faktor ini merupakan penentu harga mata yang yang akan diperdagangkan. Jadi sangat penting untuk Anda menguasai faktor fundamental dan mampu membacanya agar Anda bisa sukses melakukan trading di pasar forex. Agar bisa mengetahui apakah berita fundamental penting atau tidak, Anda membutuhkan pengalaman dan pengetahuan yang memadai. Di tahap awal, mungkin akan wajar jika Anda pemula kurang bisa memahami perkembangan pasar dan informasi yang sedang terjadi. Informasi yang terus berkembang dan dinamis membuat Anda harus benar-benar mengetahui apa yang sedang terjadi di pasar secara keseluruhan. Dengan demikian, Anda sangat membutuhkan akses yang bisa membantu Anda untuk mengetahui informasi yang sedang beredar di pasaran.

Seperti apa Purchasing Managers’ Index)?

Data PMI dibuat berdasarkan hasil survei terhadap manajer-manajer purchasing dalam sektor tertentu di suatu negara. Data PMI yang paling berpengaruh terutama bersumber dari sektor manufaktur dan jasa. Periset akan menanyakan kepada responden tentang penilaian mereka terhadap prospek bisnis dalam enam bulan ke depan. Misalnya terkait apakah mereka ingin melakukan rekrutmen atau PHK, apakah pesanan baru mengalami kenaikan atau penurunan, dan sejenisnya. Cara mengevaluasi data PMI adalah dengan mencermati apakah skor-nya berada di atas atau di bawah ambang 50. Data di bawah 50 menandakan sektor terkait sedang mengalami resesi, sedangkan data di atas 50 menandakan sektor bisnis itu terus berekspansi. Dalam kondisi pertumbuhan ekonomi normal, skor PMI biasanya berada antara 50-60.

Leave A Reply

Your email address will not be published.