Take a fresh look at your lifestyle.

Israel dan Turki Bersitegang Pasca Penyerangan Warga Palestina di Jalur Gaza

0
Israel dan Turki Bersitegang Pasca Penyerangan Warga Palestina di Jalur Gaza

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (L) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: Sky News)

Jakarta – Perang kata-kata antara Israel dan Turki mengenai kekerasan di Gaza berlanjut pada Senin (02/04) karena salah satu menteri Israel mengatakan perjanjian rekonsiliasi antara kedua negara mungkin telah menjadi kesalahan.

Menteri Keamanan Publik Israel, Gilad Erdan mengatakan kepada Radio Angkatan Darat bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan adalah “anti-Semit” setelah yang terakhir mengecam Israel karena menembak mati 17 warga Palestina selama protes massal di dekat pagar Gaza pada Jumat.

Erdogan mengatakan perjanjian rekonsiliasi 2016 antara Israel dan Turki mungkin merupakan kesalahan. Kesepakatan itu membuat hubungan antara negara-negara enam tahun setelah hubungan diplomatik di antara mereka diputus.

“Menoleh ke belakang, mungkin kesepakatan itu seharusnya tidak disetujui,” kata Erdogan dilansir Xinhua.

Pada hari Minggu, Erdogan menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai “seorang teroris” dan mengatakan respon Israel terhadap protes Jumat adalah “serangan tidak manusiawi.”

“Hei Netanyahu! Anda adalah penjajah. Dan itu adalah sebagai penjajah yang berada di tanah itu,” kata Erdogan dalam pidato televisi di Adana di Turki selatan.

Netanyahu membalas, men-tweet bahwa “tentara paling bermoral di dunia tidak akan diberi kuliah tentang moralitas dari seseorang yang selama bertahun-tahun telah membom penduduk sipil tanpa pandang bulu.”

“Rupanya ini adalah bagaimana mereka menandai 1 April di Ankara,” tambahnya, mengacu pada April Mop.

Pertikaian yang meningkat itu terjadi di tengah meningkatnya kecaman internasional atas pembunuhan pada Jumat, yang dilakukan militer Israel terhadap warga Palestina.

Pada hari Jumat, sekitar 30.000 pemrotes dari daerah kantong Palestina yang berbaris menuju ke pagar keamanan yang memisahkan antara Jalur Gaza dan Israel.

Tentara Israel menanggapi dengan peluru api dan peluru karet hidup. Kekerasan itu merenggut nyawa 17 orang Palestina dan melukai lebih dari 1.200 orang.

Pawai pada Jumat adalah awal dari protes selama enam pekan, yang direncanakan mencapai puncaknya pada 15 Mei, hari Israel merayakan berdirinya negara Yahudi dan Paletina memperingati pengalihan paksa dua-pertiga rakyat Palestina dan pembersihan etnik atas 418 desa Palestina.

Demonstran menuntut bahwa pengungsi Palestina mesti diberi hak untuk pulang ke kota kecil dan desa tersebut, asal keluarga mereka menyelamatkan diri atau dipaksa pergi ketika negara Israel berdiri pada 1948.

TAGS : Israel Turki Gaza Palestina

This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin

Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/31642/Israel-dan-Turki-Bersitegang-Pasca-Penyerangan-Warga-Palestina-di-Jalur-Gaza/

Leave A Reply

Your email address will not be published.