Dosen ITS Dukung HTI, Ini Reaksi Menristekdikti

Jakarta – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir tidak mempermasalahkan pernyataan tiga dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, terkait dukungan mereka terhadap eks perhimpunan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Menurut Nasir, apa yang disampaikan oleh ketiganya masih dalam ranah akademik. Sebab yang dikritisi ialah turunnya Perppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Sehingga tak selayaknya dilarikan ke persoalan politis.

“Hanya berpendapat. Kalau seseorang berpendapat di dunia akademik hal biasa. Kalau pun ada yang berpendapat masalah komunis, itu silahkan saja,” kata Menristekdikti saat meninjau pelaksanaan ujian keterampilan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), pada Rabu (9/5).

Kendati membenarkan pendapat akademis, Menteri Nasir tetap mengingatkan bahwa civitas akademika yang berada di perguruan tinggi tetap dilarang bergabung dengan organisasi terlarang, semacam HTI.

Dan bila rektor menemukan dosen yang melanggar aturan tersebut, maka sanksi terberat ialah diminta mengundurkan diri hingga dipecat dari PNS.

“Kalau ada dosen yang terlibat, pertama diingatkan. Kalau dia tidak mau, dia harus mengundurkan diri dari PNS,” terangnya.

Diketahui, pada Senin (7/5) lalu viral di media sosial tiga dosen ITS mengkritik hasil keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang menolak gugatan HTI. Guru Besar Teknologi Kelautan ITS Prof. Daniel M. Rosyid menyebut, putusan PTUN mencederai amanat konstitusi.

“Pencabutan BHP HTI oleh pemerintah jelas mengada-ada, dan sebuah upaya untuk menekan kebebasan berkumpul dan menyatakan pendapat, sambil mengaburkan ancaman yang sebenarnya sudah dan sedang terjadi atas NKRI, yaitu neokolonialisme,” kata Daniel.

TAGS : Pendidikan HTI Menristekdikti

This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin

Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/34057/Dosen-ITS-Dukung-HTI-Ini-Reaksi-Menristekdikti/